Sumber: http://kamu-klik.blogspot.com/2012/01/membuat-menu-navigasi-dropdown-blog.html#ixzz1oPyySb00
Selamat menikmati segala berita yang ada pada kami.JHH Blog akan selalu Update berita terbaru seputar Juventus.

Babak Akhir Calciopoli : Moggi Kotor, Juventus Bersih

Seperti yang telah anda ketahui, Pengadilan Naples pada tanggal 8 november 2011 lalu telah menjatuhkan Vonis / putusan terkait kasus Calciopoli 2006. Setelah melewati 64 persidangan, Hakim Teresa Casoria menjatuhkan vonis bersalah kepada 16 orang & membebaskan 8 orang lainnya dari segala tuduhan. Berikut adalah rekap vonis tersebut:


Nama Jabatan (saat aktif) Hukuman Penjara Denda
Luciano Moggi General Manager Juventus 5 tahun 4 bulan
Paolo Bergamo Komisi pengatur wasit 3 tahun 8 bulan
Innocenzo Mazzini Wakil Presiden FIGC 2 tahun 2 bulan
Pierluigi Pairetto Komisi pengatur wasit 1 tahun 11 bulan
Massimo De Santis Wasit 1 tahun 11 bulan
Salvatore Racalbuto Wasit 1 tahun 8 bulan
Pasquale Foti Presiden Reggina 1 tahun 6 bulan € 30,000
Paolo Bertini Wasit 1 tahun 5 bulan
Antonio Dattilo Wasit 1 tahun 5 bulan
Andrea Della Valle Presiden Fiorentina 1 tahun 3 bulan € 25,000
Diego Della Valle Owner Fiorentina 1 tahun 3 bulan € 25,000
Claudio Lotito Presiden Lazio 1 tahun 3 bulan € 25,000
Leonardo Meani Official AC Milan 1 tahun € 20,000
Claudio Puglisi (Wasit) Hakim garis 1 tahun € 20,000
Stefano Titomanlio (Wasit) Hakim garis 1 tahun € 20,000
Sandro Mencucci CEO Fiorentina 1 tahun 3 bulan € 25,000



Sementara 8 orang yang dibebaskan dari segala tuduhan adalah :
Nama Jabatan (Saat Aktif)
Gennaro Mazzei Asisten Pengatur Wasit
Mariano Fabiani Sporting Director Messina
Maria Grazia Fazi Sekretaris FIGC
Ignazio Scardina Jurnalis
Pasquale Rodomonti Wasit
Ambrosino (Wasit) Hakim garis
Ceniccola (Wasit) Hakim garis
Gemignani (Wasit) Hakim garis



Selain keputusan tersebut, Hakim juga memutuskan untuk menolak tuntutan pihak-pihak yang meminta  ganti rugi (tanggung jawab sipil) kepada Juventus akibat skandal ini. Hakim menganggap Juventus tidak menyadari alias TIDAK terlibat dalam konspirasi ini.


Moggi sendiri dijatuhi hukuman paling berat karena dianggap sebagai pimpinan atas sebuah sindikat yang disebut “Cupola” yang diyakini mampu mengatur dunia persepakbolaan di Italia. Hakim menganggap sindikat ini terbukti mampu mengatur wasit. Salah satu contohnya mengatur pemberian kartu terhadap pemain tertentu, seperti yang terbukti dalam pertandingan Udinese vs Brescia dan Fiorentina vs Bologna. Yang dianggap menjadi anggota dalam sindikat ini antara lain Bergamo, Pairetto, Mazzini, De Santis, Racalbuto, Bertini dan Dattilo. Bersama dengan Giraudo, Lanese dan Pieri yang telah terlebih dahulu diadili dalam pengadilan cepat. Sementara nama-nama seperti Lotito, Della Valle bersaudara, Foti, Meani dan Mencucci dihukum lebih ringan karena hanya terbukti melakukan aksi tunggal dalam kecurangan olahraga.
Kami, dan juga sebagian dari Anda yang sedang membaca artikel ini mungkin masih awam dengan dunia hukum. Setelah mengetahui hasil putusan tersebut, banyak pertanyaan yang muncul. Baik oleh media maupun yang muncul pada benak perorangan di media sosial seperti Twitter dll. Contohnya adalah “Bagaimana mungkin Moggi bersalah sementara Juve tidak bersalah? Bukan kah Moggi adalah bagian dari Juve?”. Ada lagi yang menanyakan “Mengapa Juventus seolah lepas tangan dan tidak membantu Moggi?” dan lain-lain. Selayaknya orang yang masih awam terhadap hukum dan demi menjaga objektifitas dari artikel ini, Kami mencoba meminta pandangan dari @rickie1897, seorang Juventino yang kebetulan berprofesi sebagai Pengacara di Jakarta. Berikut adalah beberapa point pandangan beliau.
  • Juventus & Moggi adalah 2 legal entity (subjek hukum) yang memiliki tanggung jawab berbeda. Perkara Naples adalah perkara tuntutan terhadap Moggi dkk yang dituduh melakukan praktek mafia. Putusan kemarin itu murni hanya untuk Moggi cs dan tidak ada kaitannya dengan Juventus, karena Juventus sendiri sudah dituntut pada 2006 dan tidak dapat dituntut 2 kali (nebis in idem). Karena itulah Moggi divonis bersalah sementara Juventus tidak bersalah karena masing-masing pihak terpisah dalam tuntutan ini.
  • Moggi dalam perkara ini dianggap memanfaatkan kedudukannya untuk menjalankan organisasi mafianya untuk kepentingan pribadi. Oleh karenanya Juventus justru dianggap korban / tidak terkait dengan organisasi Moggi tersebut. Ini jugalah yang menjadi dasar juventus seolah-olah lepas tangan (tidak membantu Moggi), karena jika juve membantu Moggi maka jelas secara hukum Juve dianggap membantu mafia.
  • Putusan ini bisa dijadikan Novum (Putusan di sebuah persidangan dijadikan alat bukti di persidangan lain). Tapi butuh waktu sampai putusan ini berkekuatan hukum tetap (melewati prosedur banding n kasasi dulu). Akan memakan waktu bertahun-tahun, mari berharap pada akhirnya Moggi bisa memenangkan perkara ini sehingga Juventus bisa memiliki barang bukti yang lebih kuat.
  • Moggi belum dipenjara karena putusan ini belum berkekuatan hukum tetap. Jadi harus menunggu dulu sampai diperiksa dan diputus oleh Mahkamah Agung Italy. Lagipula lama hukumannya memang tidak perlu dipenjara (atau cukup tahanan luar). Sebagai perbandingan, di Indonesia jika ancaman hukuman dibawah 5 tahun maka terdakwa tidak perlu ditahan. Mungkin di italy juga jenisnya seperti itu namun lebih lama.
  • Putusan ini menganggap Juve tidak terkait dengan praktek mafianya Moggi. Tidak sedikitpun menyatakan Juve tidak terkait Calciopoli. Pendapat itu kesimpulan jurnalis yang tidak mengerti hukum karena tidak mungkin ada 2 putusan yang berbeda disatu jurisdiksi hukum (sama2 pengadilan negeri). Lagipula perkara ini tidak memeriksa Juve sehingga tidak mungkin diputuskan lagi. Juve sempat memasukkan permohonan ganti rugi dalam perkara ini tapi kemudian ditolak oleh Hakim. Ini menyiratkan Hakim menghormati putusan 2006. Tapi Juve juga sudah mengajukan claim ke TNAS, UEFA dll jadi kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.
  • Bisa saja, Moggi memang tidak sepenuhnya bersih. Tapi yang pasti, Dia tidak sendirian. Ini yang membuat hakim terkesan tutup mata. Seharusnya Hakim berani membuka semuanya. Sayangnya memang dalam praktek selalu susah menemukan Hakim seperti ini. Mereka selalu menghindar sikap “sok pahlawan”. Apalagi dinegara yang kekuatan politiknya above the law. Moggi dan Juve bisa saja banding dan kasasi tapi jika Hakimnya tidak ada yang berani buka mata niscaya semuanya akan sia-sia.
Dengan hasil diatas, Juventus sebagai sebuah institusi tentu merasa lega. Alasannya karena dinyatakan tidak terkait dalam organisasi mafia tersebut. Hal ini dianggap sebagai sebuah kemajuan besar bagi Juve dalam upayanya merebut kembali 2 scudetto dari tangan inter. Logika sederhananya adalah, Jika Juve adalah korban dalam organisasi rahasia ini, mengapa Juve harus dihukum bermain di serie B dan 2 gelarnya harus dicabut? Karena itulah dalam pernyataan resminya, Juventus menyatakan niat untuk terus berjuang mendapatkan perlakuan yang adil.


Sepanjang persidangan ini, Tim Pengacara Moggi telah berhasil menghadirkan banyak bukti yang menunjukkan bahwa hampir semua tim menjalin komunikasi dengan Komisi Pengatur Wasit. Karena itulah mereka bersikeras bahwa tidak ada yang namanya hubungan exclusive. Tidak ada rekaman yang memberatkan Moggi, yang ada justru rekaman yang membuktikan bahwa Bergamo bekerja untuk keuntungan tim asal Milan hingga merugikan Moggi. Namun Hakim memilih untuk bermain aman dengan mengikuti putusan dari pengadilan olahraga dengan tambahan bahwa Juventus tidak terlibat dalam organisasi mafia ini.
Menurut pengamat Calciopoli, Giuseppe Solinas yang selama ini mengikuti jalannya persidangan di Naples dengan seksama. Dalam persidangan ini Hakim mengesampingkan fakta-fakta berikut :
  1. Bukti-bukti yang di gelapkan oleh Polisi
  2. Kesaksian yang saling bertentangan
  3. Bukti bahwa pemilihan wasit telah berjalan dengan sah & mengikuti prosedur
  4. Ribuan rekaman yang menunjukkan bahwa tidak ada pihak yang diistimewakan
  5. Batasan Geografi yang membuat tuduhan SIM Card adalah tidak mungkin
  6. Bukti bahwa pemain-pemain yang terkena akumulasi kartu kuning justru tetap bermain saat melawan Juventus
  7. Banyak lagi kejanggalan lainnya yang akan memperpanjang daftar ini.
Karena itu, Putusan dalam persidangan ini hanya didasarkan atas :
  1. Asosiasi (organisasi) ini dianggap bertujuan melakukan kecurangan
  2. Dalam pertandingan Udinese – Brescia kartu kuning diberikan kepada Pinzi-Muntari-Di Michele (dimana ketiganya tetap bermain melawan Juventus di minggu berikutnya) dan kartu merah Jankulovski yang diberikan akibat Ia memukul pemain Brescia.
  3. Dianggap mempengaruhi pemilihan wasit untuk pertandingan Juventus – Lazio. Padahal dalam persidangan terbuti proses berjalan dengan sah sesuai prosedur.
  4. Dianggap mempengaruhi pemilihan wasit untuk pertandingan Fiorentina – Bologna. Padahal dalam persidangan terbuti proses berjalan dengan sah sesuai prosedur. Juga tentang pemberian kartu kuning kepada Petruzzi and Nastase. (Seolah-olah tim yang diperkuat oleh Buffon, Nedved dll takut menghadapi Petruzzi hingga melakukan cara kotor seperti ini)
  5. Juve – Milan. Menghubungi wasit Bertini dengan menggunakan SIM Card khusus (Tidak terbukti dalam persidangan terpisah)
  6. Cagliari – Juve. Tidak ada rekaman pembicaraan namun Auruicchio memberi kesaksian bahwa Cellino kecewa atas kepemimpinan wasit Racalbuto (Bukti?)
  7. Juve – Udinese. Dianggap mempengaruhi proses pemilihan wasit. Padahal dalam persidangan terbuti proses berjalan dengan sah sesuai prosedur.
  8. Roma – Juve. Tidak ada penjelasan detail, hanya termasuk di dalam daftar dakwaan.
  9. Chievo – Fioretina. Tidak ada penjelasan detail, hanya termasuk di dalam daftar dakwaan.
Moggi akan melakukan banding. Saga ini akan terus berlanjut dan cepat atau lambat Moggi akan dibebaskan dari segala tuduhan. Di Italia, tidak aneh jika pengadilan memutuskan untuk bermain aman pada tahap awal seperti ini. Misalnya saja kasus yang melibatkan Amanda Knox (Kasus pembunuhan atas Meredith Kercher) yang dalam tahap persidangan awal dinyatakan bersalah namun pada pengadilan banding dinyatakan bebas dari segala tuduhan. Banyak hal yang dapat berubah dalam tahap banding, dan di Italia ada banyak tahapan yang bisa dilalui Moggi sebelum meju ketingkat eropa.
Tindakan yang diambil Juventus cukup mengecewakan. Mereka seolah tidur satu ranjang dengan musuh mereka. Mereka takut akan dituntut oleh tim lain hingga mereka menggunakan bukti-bukti yang dikumpulkan oleh tim pengacara Moggi untuk membela diri mereka sendiri. Setelah mereka mendapatkan apa yang mereka inginkan mereka kemudian mengambil jarak atas Moggi.
Dari Penjelasan kedua pakar di atas dapat kita simpulkan bahwa kasus ini belum berakhir, sementara hubungan Moggi & Juventus tampaknya semakin sulit diperbaiki. Pengadilan menganggap Juventus bersih sementara Moggi kotor. Sulit bereaksi terhadap hasil persidangan ini. Merayakan tidak terlibatnya Juventus sementara Moggi semakin terpojokkan.
Apakah organisasi mafia ini benar-benar ada?. Kami tidak ingin berspekulasi lebih jauh (baca : silahkan putuskan sendiri dari ulasan di atas), yang jelas selamat berjuang Moggi. Terima kasih atas bukti-bukti baru yang sudah dimunculkan selama persidangan di Napoli.
Apakah Juventus melakukan kesalahan dengan mengambil jarak terhadap Moggi? Kami juga tidak ingin berspekulasi lebih jauh karena banyak kepentingan yang dipertaruhkan dalam hal ini (baca : silahkan putuskan sendiri dari ulasan di atas).
Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Juventini Hura-Hura 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all