Sumber: http://kamu-klik.blogspot.com/2012/01/membuat-menu-navigasi-dropdown-blog.html#ixzz1oPyySb00
Selamat menikmati segala berita yang ada pada kami.JHH Blog akan selalu Update berita terbaru seputar Juventus.

Political Round Table: Tanggapan Sang Pencuri

Pada tanggal 14 Desember 2011, presiden CONI (KONI nya Italia), Gianni Petrucci, akan memfasilitasi Political Round Table, usulan yang diutarakan Andrea Agnelli kepada CONI yang disambut baik oleh Petrucci, FIGC (melalui presidennya yang incompetent, Giancarlo Abete), dan presiden Merda, Massimo Moratti.


Selain Juve dan Merda, Milan, Fiorentina dan Lazio pun akan turut berpartisipasi karena mereka juga tersangkut-paut dalam Farsopoli 2006.

Stefano Palazzi: "Yes, Merda are thieves!!"
Sebagai latar belakang, Juve telah melakukan tuntutan hukum kepada Merda dan FIGC atas perilaku mereka mencuri scudetto Juve pada musim 2005/06.
Berdasarkan bukti-bukti yang ada, misalnya percakapan Bergamo dan Rodomonti untuk menguntungkan Merda dan laporan yang dikeluarkan oleh Stefano Palazzi bahwa Merda sebenarnya melakukan pelanggaran yang jauh lebih parah, Andrea Agnelli, sebagai presiden Juventus, telah menuntut supaya:
  1. Scudetto 2005/06 dikembalikan ke Juve dan,
  2. FIGC melakukan ganti rugi sebesar €444 million, yang terdiri dari:
  • Pengurangan pendapatan karena tidak bermain di Serie A dan kompetisi lain
  • Fire Sale of players (Kerugian karena harus menjual pemain dengan cepat)
  • Penurunan pendapatan dari sponsor
  • Penurunan pendapatan dari TV rights
  • Kerugian karena diminished brand dan penurunan harga saham

Gianni Petrucci, president of CONI.
Rupanya tuntutan-tuntutan ini ikut “menggerahkan” CONI sehingga mereka pun “terpaksa” ikut turun tangan.
Moratti, yang selama ini berlindung dibalik Statute of Limitation dan Giacinto Facchetti’s dead body, juga berhasil “ditarik paksa” untuk mengikuti pertemuan/peace talk ini.
Akan tetapi, this piece of sh*t tetap ngeyel dan ini bisa terlihat pada pernyataan-pernyataannya di akhir November lalu ketika ditanya mengenai Political Round Table (Artikel asli dalam bahasa Inggris dapat dilihat di sini):
“[Keputusan-keputusan pengadilan 2006] yang lalu telah berlalu dan telah diputuskan [oleh pengadilan]. [Maksudnya, "Yang telah berlalu biarlah berlalu."] Pertemuan ini bukan untuk membicarakan hal tersebut.”


Wuihh... Gayanya... Tengil abis!
“Kalian/kita dapat membicarakan 2005/06 scudetto seperti percakapan di bar, tetapi bukan pada pertemuan ini. Pertemuan ini hanya akan untuk membicarakan “Ok, mari lupakan masa lalu dan maju ke depan.” Ini lah yang terpenting.”

Ini adalah pertemuan antara presiden-presiden yang bertanggung-jawab atas klub sepakbola. Sejauh yang saya ketahui, agenda pertemuan ini seharusnya pembicaraan yang konstruktif. Kita semua saling mengenal, jadi penting untuk membangun sepakbola Italia melalui persahabatan dan rencana-rencana pembangunan yang baru, hal mana yang akan lebih menghasilkan daripada saling argumen setiap hari.”
[Jelas sekali bahwa Massimo Moratti adalah mahluk delusional yang hidup di dunianya sendiri. Jelas-jelas Political Round Table adalah pertemuan untuk menyelesaikan masalah yang telah terjadi (ie. Farsopoli 2006) dan setelah diselesaikan, barulah hal ini bisa dikesampingkan (bukan dilupakan) untuk maju ke depan. Once a thief, always a thief, eh Moratti?]
Pada saat ditanya mengenai scudetto 2005/06?

Io Sono 1 Ladro. Saya seorang Pencuri!
“Saya tau ini sudah dekat Natal, tapi pastinya saya tidak akan memberi hadiah ini ke Juventus.”
[Ya iya lah... Mana ada pencuri yang ngaku dan mau ngembaliin curiannya... Ada-ada aja yang nanya...]
Beberapa bulan yang lalu, pemilik Fiorentina Andrea Della Valle, sebenarnya telah berinisiatif untuk mengadakan Political Round Table [yang kemudian ditolak mentah-mentah oleh Moratti]. Akan tetapi, dengan berpartisipasinya CONI, dia berubah pikiran. Begini katanya:
“Saya menolak ajakan tersebut [beberapa bulan yang lalu], akan tetapi sekarang saya terima karena saya yakin agendanya telah berubah. Saat itu, agendanya lebih ke arah untuk mengadili saya, walaupun saya tidak bersalah.”
“Saya rasa pertemuan kali ini tidak mempunyai arah yang sama, karena [agenda yang arahnya untuk mengadili saya] yang dahulu itu tidak masuk akal, baik dulu maupun sekarang.”
Dan tentu saja, dia kemudian kembali menyangkal keterlibatan Merda dalam Farsopoli, padahal Merda, melalui direkturnya Giacinto Facchetti, jelas-jelas tertangkap basah melakukan percakapan untuk mempengaruhi wasit pertandingan:
“Rekaman-rekaman percakapan Merda? Jaksa (penuntut umum) di Naples telah menyatakan bahwa itu hanyalah percakapan-percakapan biasa saja.”
[Woi Moratti... Baca lagi laporannya Palazzi.]

Abete: "OMG..!! Dari mana gue bisa dapetin 444 euro? Rampok??"
Jadi jelas sudah agenda Moratti dalam pertemuan ini. Dia akan ngeyel untuk mempertahankan barang curiannya dan hanya mau membicarakan masa depan. Juve, melalui Andrea Agnelli yang adalah pemilik barang yang sah, tentu saja tidak akan diam saja.
FIGC, yang sudah terlanjur mengambil keputusan terlalu terburu-buru dan mengambil keputusan yang ternyata sangat keliru, juga tidak mau kehilangan muka dan berlindung di balik Statute of Limitation. Apalagi, darimana mereka punya €444 million? Jadi, jelas juga FIGC akan berpihak kepada Moratti.
Nah, sekarang tinggal bagaimana Andrea Agnelli dan timnya menghadapi hal tersebut.  Seperti yang sudah dikemukakan oleh rickie1897, ini adalah proses negosiasi. Juve mau ini, Merda mau itu. Pada akhirnya negosiasi ini akan mencapai titik temu. Dimanakah titik temu ini? Apakah dua scudetto kita akan berhasil kembali ke pangkuan ibu pertiwi? Dan bagaimana dengan FIGC? Apa yang bisa mereka berikan atas keputusan idiotic mereka yang telah menyalahi Juventus dengan sangat tidak hormat?
Mari kita nantikan bersama.

I WILL KILL YOU ALL!!

IERI… OGGI… DOMANI… SEMPRE JUVE!!!
__________________________________________________________________________
“I didn’t choose Juve. Juve chose me.” @dwicarta is just an ordinary guy who happens to bleed black-and-white since Roby Baggio wreaked havoc in 1990 World Cup in Italy. When time permits, he’d like to spend it on hoops and one of his passions: writing. One day he stumbled into juventus.theoffside.com and now here he is: doing his passion on his passion.
Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Juventini Hura-Hura 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all