Sumber: http://kamu-klik.blogspot.com/2012/01/membuat-menu-navigasi-dropdown-blog.html#ixzz1oPyySb00

Selamat menikmati segala berita yang ada pada kami.JHH Blog akan selalu Update berita terbaru seputar Juventus.

Mirko Vucinic Amazing Goal

Translete Languege

EnglishFrenchGermanSpainItalianDutch

RussianPortugueseJapaneseKoreanArabic Chinese Simplified

Terlaris Di Baca

Rekor Baru Del Piero

Masih perlukah ADP di Juve?

Macheda: Sebaiknya Berbatov Bermain di Juventus

Penyerang belia Manchester United, Federico Macheda, memberi saran kepada rekan satu timnya, Dimitar Berbatov, agar memilih Juventus sebagai pelabuhan berikutnya andai ia memutuskan meninggalkan Manchester United suatu hari nanti.
Pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, memang telah mengizinkan ujung tombak asal Bulgaria itu berganti kostum. "Berbatov pemain bagus, dan tentu saja ia bisa memberikan pengaruh buat Bianconeri (Juventus)," kata Macheda disitat dari Tutto Juve.
Menurut pemain yang pernah dipinjamkan MU ke Sampdoria itu, pola permainan Berbatov sangat cocok dengan gaya Serie A. "Saya pikir, dia sangat pas bermain di Serie A. Berbatov bisa melakukannya dengan baik di Italia, karena dia seorang juara sejati," ujar Macheda.
Tidak hanya padu dengan style Serie A, Macheda mencermati Berbatov akan menjadi tandem yang bisa bersinergi dengan Mirko Vucinic bagi lini depan Juventus.

"Kita berbicara tentang pemain yang kuat, penyerang yang kompetitif. Ia akan menjadi rekan dengan Vucinic. Berbatov sangat bertenaga dengan teknik mumpuni. Ketika fit, dia bisa membuat perbedaan," analisis Macheda.
"Dia hampir tidak terbendung, dengan kombinasi teknik luar bisa dan fisik yang tangguh," tambahnya.

Berbatov bukan nama asing bagi para petinggi Juve, pada musim 2009/2010 nama Berbatov sudah dimasukan oleh manajemen Juve untuk mempertajam lini depan.Namun alotmya transfer membuat proses perpindahannya gagal.
Read Post | komentar

Empat Pemain Indonesia akan Adu Nasib di Juventus Junior

Empat orang pemain Indonesia akan menjajal kesempatan mengikuti seleksi Juventus junior. Keempat pemain ini adalah Triaji Nugroho, Afif Afiandi, Hendra Pamugkas, dan Darryl Darrent. Mereka adalah pemain berusia 17 tahun yang kini sedang menempa ilmu sepak bola di Liverpool Collage.

"Mulai hari ini mereka akan dilatih oleh pelatih dari Italia. Mereka akan dipersiapkan untuk disalurkan ke sejumlah tim junior, salah satunya Juventus," ujar Rayana Djakasurya yang jadi promotor keempat keempat pemain.

Rayana menambahkan, pihaknya sudah menjalin kontak dengan Juventus Junior. Namun diterima atau tidaknya Afif Afiandi cs tergantung pada performa mereka yang kini sedang diuji oleh pelatih dan pemandu bakat asal Italia. "Kita harapkan mereka bisa disalurkan ke Italia, Spanyol, atau Inggris," ujarnya.

Menurut Rayana, pemain Indonesia perlu sejak dini menimba ilmu di sepak bola Eropa. Hal itu, lanjut dia, akan lebih bermanfaat ketimbang menawarkan pemain level senior untuk mengadu nasib di klub asing.

Dia menilai, dengan banyaknya pemain disebar ke klub Eropa akan meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia. "Karena pemain bisa mempelajari seluruh paket dari sepak bola modern. Yang paling penting mereka mempelajari budaya disiplin sepak bola," urainya.

Budaya inilah yang dinilai Rayana belum dimiliki pemain sepak bola Indonesia. Sehingga tak heran prestasi timnas jalan ditempat. "Mereka harus belajar mengatur makan, tidur tepat waktu, dan hal kedisiplinan yang lain. Selama ini hal itu tidak diperhatikan oleh klub Indonesia," tegasnya.

Menurut Rayana akan lebih efektif jika pemain sepak bola Indonesia yang akan menjalani program di luar negeri, di sebar ke klub berbeda. Menurutnya, jika pemain Indonesia dikirim dalam satu tim dan berkompetisi di luar, hal itu tidak banyak membantu mereka merubah budaya.

"Mereka harus terbiasa dengan budaya disiplin yang selama ini diterapkan pemain Eropa," pungkas Rayana.
Read Post | komentar (3)

The Last Hurrah For The Legends?

Good morning all! Ok mengawali Daily News Rabu, saya akan sedikit memberitakan persiapan tim menghadapi laga penting lainnya, melawan NAPOLI! Saat ini, setelah mendapatkan satu hari libur, skuad Juventus akhirnya kembali ke Vinovo untuk fokus ke athletic work out dan mini match. Sementara kondisi skuad juga hampir dipastikan bebas dari cedera dan skorsing. Lichtsteiner yang menjalankan masa skorsing (1 laga) ketika melawan Inter Milan kemarin, sudah dapat kembali diturunkan saat melawan Napoli.

Olimpico or San Siro? Setelah dipastikan Napoli akan menghadapi Juventus di Final Coppa Italia 20 May nanti, sosok controversial, Aurelio De Laurentiis (presiden Napoli) menggagaskan ide untuk memainkan laga tersebut di luar Italy (Paris atau London). Usul ini masih diperdebatkan oleh semua pihak baik Juventus, Lega Calcio maupun CONI (Komisi Olimpiade Itaia). Sekedar informasi, tidak seperti di semi final, partai final akan dimainkan sebanyak satu leg saja. Final Coppa Italia sebanyak satu leg ini sendiri baru diperlakukan dalam empat tahun terakhir dimana sebelumnya laga final selalu dimainkan home and away (2 leg).

Dari pihak Juventus sendiri, Presiden Andrea Agnelli sudah mengemukakan opininya mengapa laga final tetap harus berjalan di Olimpico seperti yang direncanakan.
Coppa Italia telah menjadi trofi negara dalam beberapa tahun terakhir. Sepertinya wajar saja kalau Roma (ibu kota Italia) menjadi tempat untuk partai final. Seperti yang kita ketahui juga, empat tahun lalu mereka baru saja menyelenggarakan Final UEFA Champions League. Rasanya tidak masuk akal kalau Olimpico tidak layak digunakan untuk Juventus-Napoli nanti.
Sementara itu dari pihak CONI dan Lega Calcio sendiri juga masih terus memperdebatkan kelayakan Olimpico dalam menjamu Juventus dan Napoli nanti. Alasan CONI, sebagai pemilik Stadio Olimpico, adalah mereka khawatir akan penjualan tiket yang tidak berimbang dengan kapasitas Olimpico (72 000) itu sendiri. Sedangkan dari pihak Lega Calcio mengatakan bahwa sudah empat tahun terakhir laga final diselenggarakan di Olimpico dan nampak tidak pernah mengalami masalah berarti. Mereka juga  menekankan bahwa permintaan Stadio Olimpico untuk laga final ditiap awal musim adalah permintaan RESMI bukan semacam formalitas.
Bisa dibilang Lega Calcio memiliki poin di sini. Permintaan mereka di setiap awal musim adalah permintaan resmi yang sudah disetujui tiap tahunnya terlepas layak tidak layak atau demand/supply-nya. Kendati hampir dipastikan laga final masih tetap berjalan di Olimpico, bila perdebatan terus berlangsung bukan tidak mungkin partai final malah benar-benar dipindahkan. Menurut Lega Calcio sendiri, bila harus dipindahkan, San Siro adalah pilihan kedua setelah Olimpico. Mana yang menurut Anda lebih cocok? San Siro atau Olimpico? Well merujuk bentukan dua stadion tersebut, San Siro menurut saya lebih layak untuk dipakai. Walaupun memiliki kapasitas dan usia yang kurang lebih sama, namun San Siro memiliki jarak antara penonton ke lapangan yang jauh lebih nyaman. Faktor ini tentu bisa mempengaruhi keputusan penonton, baik netral maupun fans, untuk membeli tiket.

Olimpico (kiri) dan San Siro, jujur nontonnya sih enakan San Siro kemana-mana….

Extension for Buffon!
Alias perpanjangan kontrak untuk Gigi Buffon! Kontrak Buffon yang berakhir 2013 siap diperpanjang dalam waktu dekat. Dikabarkan lagi, kiper berusia 34 tahun ini akan diikat untuk tiga tahun ke depan sampai 2016 ketika Buffon berusia 37 tahun! Apakah ini kontrak terakhirnya? Mudah-mudahan kiper legendaris ini pensiun di Juventus.

Juventus selalu di hati….
Buffon yang saat ini digaji sebesar €6 juta per musim (setelah pajak) akan menerima potongan gaji dikontrak barunya dan disinyalir dirinya pun tidak keberatan akan hal ini. Buffon merupakan salah satu pemain terbaik Juve musim ini. Cedera yang menghantuinya beberapa musim terakhir perlahan mulai dilupakan dan semua terbukti dengan performanya di lapangan. Selain itu, jujur sampai sekarang pun kita belum bisa melihat seorang kiper yang memiliki kualitas seperti Buffon! Apakah usia akan menjadi masalah? Well, mungkin tidak terlalu berarti untuk seorang kiper. Sampai usia 40 tahun pun seorang kiper masih bisa berperan penting untuk sebuah klub besar. Seperti orang bijak mengatakan, with age comes wisdom…
Nah ngomong-ngomong perpanjangan kontrak apakah Del Piero akan mendapatkan kontrak baru lagi di akhir musim? Seperti yang kalian tahu, Signora1897 sendiri telah membuat sebuah PETISI mengenai ini dan mengundang seluruh Juventini Indonesia (bahkan dunia) untuk membubuhkan tanda tangannya. Apapun hasil akhirnya paling tidak ada sebuah usaha untuk menunjukan kepeduliaan kita terhadap sang kapten dan Juventus. Sulit memang membayangkan Del Piero harus memakai seragam lain, walaupun tentu saja masih ada kemungkinan dia berubah pikiran dan pensiun. Namun semua bisa dimengerti bila pihak management dan direktur ingin membuka lembaran baru tanpa Del Piero di dalamnya. Hanya saja seandainya sang Presiden bisa mengumumkannya dengan cara yang lebih bijak, mungkin semuanya tidak seemosional ini…huhuhuhu…

Dua legenda Juventus, senda tawa terakhir diantara mereka? Mudah-mudahan tidak….
Read Post | komentar

5 Alasan Del Piero Layak Tetap di Juventus

Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa Andrea Agnelli selaku presiden Juventus, telah mengumumkan secara resmi dalam rapat pemegang saham pada tanggal 18 Oktober 2011, bahwa musim ini akan menjadi musim terakhir Del Piero bersama Juventus. Dan mulai musim 2012/2013, manajemen telah memutuskan untuk tidak memperpanjang kontrak Del Piero, dan demikian status Del Piero menjadi free agent. Namun Del Piero seolah ingin memberikan pembuktian bahwa dirinya masih pantas berada di Juventus, bukan hanya sebagai pemain saja, namun juga seorang kapten yang memimpin Juventus kembali meraih kejayaannya, terutama pasca kasus Calciopoli yang merugikan Juventus sangat besar.
Sejauh ini Del Piero sudah mencetak 3 gol, 2 gol di Coppa Italia dan 1 gol di serie A. Gol-gol tersebut sangat penting bagi dirinya secara pribadi maupun juga untuk Juventus sendiri, karena selain sebagai pembuktian bahwa dirinya belum habis, gol tersebut juga berhasil membawa Juventus melangkah ke final Piala Coppa Italia, dan ini merupakan final pertama setelah terakhir kalinya Juventus dalam 8 tahun terakhir berhasil melangkah ke final Coppa Italia pada tahun 2004. Sehingga atas pencapaian ini, banyak pihak menilai bahwa Del Piero layak dipertahankan Juventus.
“Anda tidak pernah bisa tahu keputusan itu benar atau salah. Ale merupakan juara hebat dan akan selalu. Dan, kami sebagai pemain hanya bisa mengamati dan menerima keputusan itu. Bagi kami seorang juara dan pria seperti dia akan selalu bersama kami. Saya percaya sampai akhir musim masih ada waktu untuknya dan klub untuk membicarakan kontrak dan mencapai keputusan bersama,” sambungnya. Ale adalah yang pertama dalam pikiran kami saat di lapangan dan membatu kami melewati musim ini. Dan kami sangat berharap dalam dua bulan ke depan. Kemudian, ada diskusi lain yang terbaik, sehingga dapat menghindari kontroversi.” (Giorgio Chiellini – Bek Juventus – Football Italia)

“Saya merasa pada akhirnya Del Piero akan tetap bertahan, dan kalian akan melihat hal tersebut terjadi. Saya cukup yakin bila direktur akan mengambil opsi tersebut, meski mengingat apa yang sudah mereka utarakan sebelumnya. Del Piero masih memiliki performa yang baik dan Juventus akan mengikuti beberapa kompetisi pada musim depan, salah satunya adalah Liga Champions. Sudah jelas Del Piero akan bertahan di Juventus.” (Stefano Colantuono – Pelatih Atalanta – Football Italia)
Dan tentunya harapan Chiellini dan juga Colantuono menjadi harapan kita semua bukan sebagai Juventini? Sangat berat rasanya jika melihat bandiera seperti Del Piero meninggalkan Juventus dan pensiun bersama dengan klub lain, apalagi jika klub itu sesama klub di serie A. Sampai dengan saat ini, Del Piero sendiri enggan untuk berbicara tentang masa depannya. Bahkan Del Piero juga sempat meminta agentnya, yang juga adalah kakak kandungnya sendiri, untuk tidak berbicara mengenai klub mana saja yang tertarik mendatangkannya musim depan, paling tidak sampai dengan musim ini selesai. Del Piero terhitung pelit berbicara jika disinggung mengenai masa depannya di musim mendatang. Sepertinya Del Piero memilih tidak banyak berkomentar dan memilih membuktikan lewat gol demi gol dan penampilan gemilang diatas lapangan, sembari berharap semoga Agnelli dan Marotta masih berubah pikiran untuk kembali memberikan kontrak baru musim depan.
“Saya tidak memikirkan masa depan. Sekarang, masa depan saya adalah Napoli (giornata 30). Saat ini, saya ingin menikmati setiap detik petualangan menakjubkan saya bersama Juve. Setelah itu, kita lihat saja apa yang terjadi.” (Alessandro Del Piero – Juventus – Football Italia)
Buat saya pribadi sangat berat hati jika melihat jersey Juventus nomor 10 tanpa Del Piero. Saya bisa mengenal dan mencintai Juventus, lewat sosok Del Piero. Dan mungkin banyak juga teman-teman mengalami hal yang serupa dengan saya. Dan lewat artikel kali ini, ada 5 alasan mendasar mengapa Del Piero masih layak dipertahankan Juventus musim depan, bahkan (jika memungkinkan) sampai dengan pensiun bersama Juventus. Mari kita simak bersama-sama.
  1. Del Piero adalah teladan untuk semua pemain Juventus (dan semua pemain Sepak Bola tentunya)
    Tidak bisa diragukan lagi bahwa sosok Del Piero memenuhi kriteria menjadi seorang kapten dan legenda sebuah klub. Del Piero mampu memberikan teladan yang baik untuk rekannya, terutama untuk pemain muda. Kehidupan Del Piero sangat jauh dari gosip atau kabar yang tidak sedap. Maklum saja, kehidupan seorang pemain bintang Sepak Bola, tidak jauh dari berlimpahnya uang, kehidupan malam dan hal-hal kontroversi lainnya, yang semuanya ini menjadi santapan lezat media massa. Namun Del Piero begitu nyaris sempurna menjalani kehidupannya, baik di lapangan maupun di luar lapangan, Del Piero selalu mampu memberikan kesan yang baik, dan tentunya teladan yang patut diikuti, khususnya untuk pemain-pemain muda. Ketika Conte baru saja menjabat sebagai pelatih Juventus, Conte membuat 10 peraturan, yang dikenal dengan nama 10 Perintah Conte (10 Comandamenti di Conte), dimana 10 perintah ini harus dipatuhi seluruh skuad Juventus. Salah satu isi dari 10 peraturan yang Conte buat adalah pada perintah yang ke 4, berbunyi Il Vecchi (Figur Pemain Senior) yang artinya adalah Del Piero dan Buffon adalah panutan untuk setiap pemain. Conte sangat menyadari peran kedua pemain senior ini, khususnya pengaruh Del Piero terhadap semua pemain. Del Piero adalah pemain paling senior yang masih bertahan sampai dengan saat ini, 19 musim sudah dijalaninya bersama dengan Juventus. Nilai-nilai kehidupan yang Del Piero jalani sangat baik untuk pemain muda jika mereka ingin menjadi pemain yang sukses di dalam dan di luar lapangan. Sportifitas dan rasa kemanusiaannya yang tinggi, serta pribadinya sebagai family man menjadi nilai lebih seorang Alessandro Del Piero.
  2. Del Piero adalah (masih) La Bandiera Juventus sampai dengan saat ini
    La Bandiera atau simbol klub, itulah Del Piero di Juventus, seperti Totti di AS Roma atau Maldini di AC Milan. Sebut saja nama Del Piero maka semua orang akan langsung berpikir tentang Juventus, atau sebut saja Juventus, nama yang pertama muncul adalah Alessandro Del Piero. Itu pengaruh seorang La Bandiera, dan Del Piero masih sanggup mengemban tugas tersebut, paling tidak sampai dengan musim depan dan musim berikutnya mulai regenerasi ke La Bandiera berikutnya. Karena juga patut diingat, bahwa suatu kelak, Del Piero akan bertambah terus usianya, menjadi tua, kekuatannya tidak sama dengan 10 tahun yang lalu. Bahkan satu waktu kelak akan menemui ajal. Tapi yang namanya Juventus, akan selalu abadi, selalu muda dan tidak akan pernah menjadi tua. Juventus sendiri dari bahasa latin, yang berarti masa muda. Siapa La Bandiera berikutnya jika Del Piero akan pensiun kelak? Tidak sulit menebaknya, paling tidak ada 2 kandidat kuat, pertama, Chiellini dan kedua, Marchisio. Nama yang kedua jauh lebih berpeluang mengambil posisi Del Piero sebagai La Bandiera Juventus, karena merupakan produk asli Juventus dan asli putra daerah Turin. Kelebihan Marchisio yang tidak dimiliki oleh Del Piero. Namun Marchisio untuk bisa menjadi La Bandiera seperti Del Piero pun tidak akan mudah. Atas apa yang sudah dicapai Del Piero bersama Juventus dan timnas Italia, akan menjadi perjuangan berat Marchisio untuk mencapai hal serupa. Bahkan ketika Del Piero sudah tidak bersama Juventus sekalipun, namanya pun saya yakin akan tetap tercantum sebagai La Bandiera di hati semua Juventini. Tidak akan pernah ada yang bisa menyingkirkan Del Piero dari hati kita semua bukan?
  3. Del Piero mengerti arti kesetiaan yang sesungguhnya
    Saat Juventus mengalami masa-masa kelam, terdegradasi dengan paksa ke serie B, saat itu Juventus ibarat sebuah bus besar yang digembosi ban nya. Dan bagian penting dari bus itu mulai dipreteli. Seperti itulah keadaan Juventus, harus degradasi ke serie B, membuat Juventus sulit untuk tetap menahan pemain bintangnya. Selain dari pemain bintang itu ogah bermain di kasta serie B, klub juga mengalami krisis finansial yang cukup parah saat itu. Bahkan jika bertahan, pemain pun bisa terkena pengurangan gaji dan bonus yang cukup besar. Kondisi seperti itulah yang membuat Ibrahimovic, Vieira hengkang ke Inter Milan, lalu Cannavaro, Emerson dan pelatih Capello lari ke Real Madrid, juga Thuram dan Zambrotta memilih ke Barcelona. Tapi dalam keadaan seperti itu, Del Piero bersama Buffon, Nedved, Camoranesi dan Trezeguet, memilih bertahan bersama Juventus di serie B. Del Piero mengerti apa arti kesetiaan yang sesungguhnya. Bahkan Del Piero mengeluarkan suatu statement yang sangat luar biasa, yaitu “ Un Vero cavaliere non lascia mai una signora” (A True Gentleman Never Leaves His Lady). Del Piero juga mengajarkan Juventini bagaimana untuk mencintai Juventus seperti mencintai kekasihnya sendiri. Semua ini membuat saya yakin, anggaplah jika Juventus tidak memperpanjang lagi kontrak Del Piero musim depan (semoga tidak) saya punya keyakinan pribadi, bahwa Del Piero akan bermain di luar Italia, diyakini banyak pihak, MLS (Amerika Serikat) akan menjadi tujuannya. Laurentis (presiden Napoli) sudah membuka pintu untuk Del Piero, Parma juga bersedia memberikan tempat untuk Del Piero, dan Milan? Bukan rahasia lagi jika Berlusconi penggemar Del Piero. Tapi tampaknya Del Piero tidak mungkin “melukai” hati kita bukan?
  4. Del Piero memiliki mental Lo Spirito Juventus
    2 musim terakhir, Juventus hanya mampu finish di peringkat 7. Penampilan Juventus saat itu hancur-hancuran. Selain faktor cedera dan inkonsistensi, masalah mental berperan besar. Juventus kehilangan Lo Spirito nya, yaitu mental pantang menyerah sampai dengan penghabisan. Ketika sudah memimpin, seringkali Juventus kehilangan konsentrasi dan mampu dikejar bahkan dikalahkan lawan. Bermain seperti tanpa gairah. Del Piero sendiri pada musim -musim tersebut seperti kehilangan Lo Spirito nya. Selain faktor cedera, faktor pelatih dan bursa transfer saat itu juga berpengaruh besar. Del Piero tidak bisa seorang diri berjuang saat itu. Tapi syukurlah masa-masa tersebut sudah lewat, dan sekarang kita bisa melihat kembali Lo Spirito Juventus yang sesungguhnya dalam diri Antonio Conte. Dan Conte bisa menerapkannya tanpa kesulitan yang berarti karena salah satunya ada Del Piero yang mengerti arti Lo Spirito Juventus yang sesungguhnya. Meskipun Del Piero bukan lagi pilihan pertama di skuad Conte, namun ajang Piala Coppa Italia menajadi miliknya. Disinilah Lo Spirito Juventus terlihat jelas. Bermain dengan tim “lapis kedua”, Del Piero selalu mendapat posisi inti di ajang yang dianggap kelas dua di Italia. Namun Del Piero menjawabnya dengan sejumlah penampilan yang gemilang dan dengan 2 gol. Bermain melawan Bologna dan AC Milan, Juventus bahkan harus melewati waktu normal untuk bisa meraih kemenangan. Disinilah Del Piero mampu memimpin rekan-rekannya dengan Lo Spirito Juventus yang sesungguhnya, yaitu pantang menyerah dan berjuang sampai penghabisan. Hasilnya, selangkah lagi Juventus akan meraih gelar ke 10 Coppa Italia mereka jika mampu melewati hadangan Napoli di partai final tanggal 20 Mei 2012. Bahkan dengan Lo Spirito nya, Del Piero mampu menjadi “senjata rahasia” Cont, saat striker lainnya mandul, Conte memiliki senjata rahasia yang bernama ADP10, hal ini sudah dibuktikan di giornata 29 saat bertemu Inter Milan, Del Piero menjadi slaah stau kunci sukses Juventus menghajar Inter Milan 2-0. Dengan Lo Spirito nya, Del Piero juga masih mampu memberikan pengalamannya bersama Juventus di musim depan. Harus diingat bahwa musim depan, tantangan untuk Juventus akan semakin berat, karena sudah hampir dipastikan, Juventus akan berlaga di Liga Champions, Serie A dan Coppa Italia. Conte pasti membutuhkan pengalaman dan kematangan Del Piero ditengah padatnya jadwal seperti itu. Buktikan Del Piero !
  5. Del Piero belum (benar-benar) habis
    Memasuki usia 37 tahun, merupakan usia yang tidak muda lagi, apalagi untuk ukuran seorang pemain Sepak Bola. Di usia tersebut bahkan sebagian besar memilih untuk gantung sepatu. Tapi berbeda dengan Del Piero, yang merasa masih mampu bermain sampai dengan 40 tahun. Sebenarnya 2 tahun lalu, sudah banyak pengamat memprediksikan bahwa Del Piero sudah habis. Usia yang bertambah dan ketatnya persaingan dengan pemain muda, sudah menenggelamkan seorang Del Piero. Memang harus diakui, bahwa Del Piero yang sekarang tidak bisa dibandingkan dengan Del Piero 10 tahun yang lalu. Kecepatan, akurasi, kekuatannya sudah jauh menurun, termakan usia dan cedera, tapi bukan berarti bahwa Del Piero sudah habis ceritanya. Del Piero masih ada dan masih bisa diandalkan. Kehadirannya di atas lapangan selalu mampu memberikan perbedaan. Lihat saja gol nya ke gawang AS Roma, AC Milan dan Inter Milan, semuanya dicetak dengan sangat berkelas. Del Piero belum habis, dan Conte paham akan hal tersebut dan menjadikannya sebagai salah satu senjata rahasia Juventus yang sangat mematikan. Del Piero belum habis, kemampuannya di atas lapangan, kepemimpinannya, karismanya, semuanya masih ada melekat. Semua lawan Juventus paham akan hal ini, dan mereka pun berhati-hati dan tidak mau anggap remeh Del Piero atau harus menanggung akibatnya. Tanyakan pada AS Roma, AC Milan dan Inter Milan bagaimana rasanya.
Semoga Agnelli bersama jajaran manajemen masih mau membuka hati dan pikiran, untuk mengkaji ulang dan memperpanjang kontrak Del Piero bersama dengan Juventus. Juventini pun mulai angkat suara dan memohon kepada Agnelli untuk memperpanjang kontrak Del Piero musim depan. Salah satunya adalah Xavier Jacobelli, direktur dari Calciomercato.com, yang menuliskan surat untuk Andrea Agnelli, supaya Agnelli mau memperpanjang kontrak Del Piero sebelum menyesal kemudian hari setelah kehilangan Del Piero.
Dan pada kesempatan ini, Signora1897 juga membuat petisi online yang ditujukan kepada Juventus, dimana petisi tersebut berupa permohonan agar Juventus mau mengkaji ulang untuk memperpanjang kontrak Del Piero musim depan. Apakah akan ditanggapi atau tidak oleh manajemen, tidak usah terlalu dipikirkan, paling tidak kita menunjukkan kepedulian kita sebagai Juventini. Tentu saja, anda dapat berpartisipasi didalamnya. Caranya sangat mudah sekali, anda cukup mengikuti langkah-langkah dengan mengklik tulisan berikut ini. Mari kita satukan suara kita bersama tanpa melihat perbedaan organisasi dan latar belakang lainnya. Tidak ada kepentingan individu maupun organisasi dalam hal ini. Kita hanya ingin menunjukkan bahwa kita Juventini di Indonesia juga peduli dengan Juventus. Indonesia menjadi basis Juventini terbesar setelah Italia. Artinya jika kita bisa bersatu memberikan suara kita bersama-sama, bukan tidak mungkin, manajemen mau mendengarkannya. Mau melihat Del Piero tetap bersama Juventus musim depan? Mungkin suara anda salah satu penentunya.
Read Post | komentar

Another Season For Alessandro Del Piero

“Un Vero Cavaliere Non Lascia Mai Una ignora”
“A True Gentleman Never Leaves His Lady”
Alessandro Del Piero

Del Piero adalah seorang legenda hidup yang telah bermain di Juventus selama 19 musim. Menyumbangkan banyak trophy bagi La Vecchia Signora dan secara tidak langsung mengenalkan begitu banyak orang kepada Juventus. Sebagian bahkan tidak ragu menyebut bahwa Del Piero adalah Juventus demikian pula sebaliknya.
Mengikuti legenda-legenda Juventus terdahulu seperti halnya Giampiero Boniperti dan Michel Platini yang menghabiskan karir mereka di Juventus, sudah sepantasnya Del Piero juga bermain di Bianconeri hingga gantung sepatu.
Membayangkan bahwa musim ini adalah musim terakhir Del Piero di Juve merupakan sesuatu yang sangat mengecewakan. Kita semua tentu sudah melihat bagaimana Del Piero masih dapat menyumbangkan banyak hal bagi Juventus musim depan lewat kualitas permainan serta kepemimpinan baik di dalam maupun di luar lapangan.
Berdasarkan kenyataan di atas, Blog Juventini Hura-Hura mengajak pembaca sekalian untuk menandatangani online-petition sebagai bentuk dukungan kepada Juventus FC agar memperpanjang kontrak Alessandro Del Piero minimal satu musim lagi.


Caranya mudah, Anda hanya perlu membuka link online-petition dibawah, meng-klik tombol Sign Petition.
Semakin banyak yang menadatangani on-line petition ini akan semakin baik. Karena itu kami mendorong pembaca sekalian untuk membantu kami menyebarkan online-petition ini ke semua forum maupun komunitas Juventini di Indonesia. Sudah saatnya kita semua bersatu dan melakukan sesuatu bagi Il capitano. Intinya bukan pada direspon atau tidaknya hasil dari petisi ini, namun minimal kita semua telah menunjukkan kepedulian kepada Juventus FC, tim sepakbola terbaik yang sangat kita cintai ini.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada pembaca sekalian yang telah bersedia meluangkan waktu untuk menandatangani online-petition ini serta telah membantu menyebarkan informasi ini kepada Juventini lainnya di Indonesia.
Read Post | komentar

ADP : The Hero !

Usai mengalahkan inter merda 2-0, seluruh pemain akan kembali berlatih di vinovo guna mempersiapkan laga melawan Napoli akhir pekan ini. Dijadwalkan latihan akan dimulai pada pukul 03.00 siang waktu setempat. Tiket pertandingan melawan Napoli sendiri sudah sold out alias habis terjual beberapa jam sejak dijual untuk umum. Dalam pertandingan yang dijadwalkan akan dimainkan pada senin dinihari 02/04/2012 pukul 01.45 WIB tidak ada pemain yang absen akibat akumulasi kartu. Namun demikian Barzagli, Giaccherini dan Matri sudah mengoleksi 3 kartu kuning, sehingga akan menjalani suspensi 1 laga jika mendapat 1 kartu kuning lagi. Lichtsteiner sudah bisa bermain melawan Napoli.
6 bulan lalu, salah seorang special agent kita Gian-Piero Gasperini terbongkar penyamarannya hingga dipecat oleh massimo moratti. Namun diluar dugaan, massimo justru mempekerjakan agent kita yang lain yaitu Claudio Ranieri. Sukses menjalankan tugasnya di inter milan selama 6 bulan dan membawa inter duduk di posisi 8 dengan hanya 41 point. Tidak hanya itu inter juga tersingkir di babak 16 besar liga champions oleh Didier Deschamp. Minggu kemarin Ranieri menjalankan tugas terakhirnya dengan memastikan inter dipermalukan di Juventus Stadium. Hal ini membuat penyamaran Ranieri terbongkar hingga dipecat oleh manajemen inter. Untuk sementara posisi pelatih inter merda dipegang oleh mantan pelatih primavera mereka Andrea Stramaccioni yang baru berusia 36 tahun. Kita tunggu di akhir musim apakah kita akan kembali menyusupkan agent lain untuk “membangkitkan” inter dari dalam? Secara banyak agent kita yang available saat ini, sebut saja Del Neri, Zaccherono & Capello.
Setelah pekan lalu dijatuhi denda €20.000 akibat ejekan berbau rasial saat Juventus menjamu Milan, kemarin Juve kembali dikenai denda sebesar €25.000 akibat ulah tifosi sepanjang laga melawan inter milan. Dende ini merupakan akumulasi dari beberapa pelanggaran, yaitu ejekan berbau rasial yang ditujukan kepada beberapa pemain inter, tidak mengindahkan one minutes silence (mengheningkan cipta) yang ditujukan kepada korban di afganistan serta banner moratti the devil yang ditampilkan di curva sud saat jeda babak pertama.
Kini mari kita beralih ke topik utama. Masa depan  Alessandro Del Piero.
Pada 18 oktober 2011 lalu, Andrea Agnelli dalam rapat pemegang saham mengatakan bahwa musim ini adalah musim terakhir Del Piero bermain dengan seragam Juventus. Hal ini membuat hampier semua Juventini terpukul. Del Piero adalah seorang legenda hidup yang telah bermain di Juventus selama 19 musim. Menyumbangkan banyak trophy bagi La Vecchia Signora dan secara tidak langsung mengenalkan begitu banyak orang (termasuk Saya dan Anda?) kepada Juventus. Sebagian bahkan tidak ragu menyebut bahwa Del Piero adalah Juventus. Tidak perlu dilukiskan lagi kebesaran Del Piero dalam artikel ini.
Saat banyak pakar yang menilai Del Piero sudah habis dan tidak pantas lagi bermain untuk Juventus, Capitano membuktikan diri dalam dua pertandingan terakhir dengan mencetak 2 gol penting saat menghadapi Milan & inter. Tidak hanya torehan 3 golnya musim ini (lebih banyak dari Borriello & Quagliarella), meski kebanyakan hanya menghabiskan waktu di bangku cadangan Del Piero tidak pernah sekalipun mengeluh kepada media. Luar biasanya lagi, dalam kontrak musim ini Del Piero hanya digaji €1jt.


“Apakah perpisahan ku dengan Juventus sudah di atur? Tidak tepat membahas ini sekarang. Tahun lalu Saya telah melakukan hal yang tepat dengan menandatangani sebuah kontrak kosong. Saya tidak memikirkan tentang masa depan, bagi saya masa depan adalah Napoli (lawan Juve akhir pekan ini). Saya ingin merasakan setiap detik dari petualangan luar biasa ini, lalu pada akhirnya kita akan melihat bersama apa yang terjadi.” Del Piero
 
Read Post | komentar

DEBAT: Perbandingan Rekor Antonio Conte & Fabio Capello

Getty Images

“Saya diberi tahu setelah pertandingan ini kalau kami menyamai rekor Fabio Capello waktu melatih Juve, yaitu 28 gim tanpa terkalahkan. Jadi, sekarang pergi dan lihat Juve yang dilatih Capello dan katakan kalau kami tidak melakukan sesuatu yang hebat.”

Demikian kata Antonio Conte setelah Juve mengalahkan Fiorentina 5-0 pada akhir pekan lalu. Tim yang dilatihnya di musim ini menyamai rekor tim di musim 2005/06 saat masih ditangani Capello. Waktu itu mereka sempat terpuruk dan kemudian bangkit sejak pekan kesepuluh untuk bersaing ketat dengan AC Milan sampai akhir musim, dan akhirnya meraih Scudetto.

Namun, apakah pencapaian itu membuat tim besutan Conte selevel dengan tim Capello? Apa pencapaian itu lebih hebat dari prestasi pada enam tahun lalu? Sergio Stanco dan Kris Voakes dari GOAL.com mencoba menganalisa perbandingan kedua pelatih serta kekuatan tim mereka masing-masing.


REKOR FABIO


Ada berita menggelitik saat tim besutan Conte baru saja menyamai rekor Juve saat masih dilatih Capello yaitu tidak terkalahkan dalam 28 gim di liga. Dalam wawancara seusai pertandingan, Conte mengatakan hal itu terjadi di musim 2004/05, hal itu seperti menunjukkan rekor yang dibuat tim Capello kurang dikenang.
Faktanya, Juve hanya sekali kalah di musim 2005/06, yaitu saat melawan Milan yang finis di peringkat kedua. Mereka total mengkoleksi 91 poin di musim yang dinodai dengan kasus Calciopoli tersebut, dengan mencetak 27 kemenangan, 10 draw dan 1 kekalahan.

Satu hal yang jadi keunggulan Bianconeri di musim ini adalah rekor pertemuan mereka dengan Milan. Tim Capello kalah sekali dan hanya bermain imbang melawan Rossoneri yang saat itu dilatih Carlo Ancelotti. Di musim ini, Juve menang 2-0 pada Oktober kemarin berkat dua gol telat Claudio Marchisio.

Tim Capello saat itu punya Buffon yang masih dalam puncak performanya, dengan didampingi nama-nama besar di lini belakang seperti Fabio Cannavaro dan Lilian Thuram. Di depan mereka ada duo Emerson dan Patrick Vieira, yang di musim sebelumnya memperkuat Arsenal. Di lini penyerangan, mereka punya Zlatan Ibrahimovic dan David Trezeguet, serta satu nama lagi yang sekarang lebih sering menjadi pemain pengganti, Alessandro Del Piero.

Itu adalah tim yang diakui banyak orang sebagai yang terbaik di era Luciano Moggi, terutama dalam hal strategi pertahanan. Dan jangan lupa, saat Italia menjuarai Piala Dunia 2006, ada lima pemain Juve yang termasuk pemain kunci dan sangat berpengaruh.

TANTANGAN CONTE


Faktor utama untuk membandingkan kedua tim tersebut adalah berapa banyak pemain dari tim sekarang ini yang bisa menembus tim utama Capello. Bahkan seorang Buffon pun mulai diragukan kalau kualitasnya sebagus enam tahun lalu. Bisa jadi hanya Andrea Pirlo yang kemungkinan paling berpeluang menjadi pemain utama, karena level permainanya tidak jauh berbeda.

Pemain lain seperti Giorgio Chiellini, Arturo Vidal, Marchisio dan Mirko Vucinic mungkin bisa jadi tambahan bagus untuk bangku cadangan tim Capello. Namun dengan kehadiran Mauro Camoranesi yang bekerja keras di sisi kanan dan Pavel Nedved yang elegan di sisi kiri, kecil kemungkinan bagi Vidal maupun Marchisio menjadi pemain inti.

Satu posisi yang jadi keunggulan utama tim Conte adalah posisi bek kanan. Permainan standar Jonathan Zebina masih di bawah Stephan Lichtsteiner, walaupun pemain asal Swiss itu masih diminta untuk meningkatkan level permainannya agar tetap jadi pilihan utama dibandingkan Martin Caceres.

Dengan membandingkan rating pemain kedua tim, sepertinya itu adalah cara paling tepat untuk menilai kekuatan mereka, dan dalam hal ini tim Capello 2006 lebih unggul.

REKOR DUA OLD LADIES - THE HEAD-TO-HEAD
JUVENTUS 2005-06
JUVENTUS 2011-12
PLAYER RATING PLAYER RATING
Buffon 9.5 Buffon 9
Zebina 5 Lichtsteiner 6.5
Cannavaro 9 Barzagli 6.5
Thuram 9 Bonucci 5
Zambrotta 7.5 Chiellini 7
Camoranesi 7.5 Vidal 7.5
Emerson 7 Pirlo 9
Vieira 7 Marchisio 7
Nedved 9 Pepe 6.5
Ibrahimovic 8 Matri 6.5
Trezeguet 9 Vucinic 7
AVERAGE 7.95 AVERAGE 7.05

PERBANDINGAN YANG MUSTAHIL


Singkatnya, kalau tim Capello meraih Scudetto,  maka tim Conte mungkin hanya akan meraih Liga Europa. Kalau kedua tim saling bertemu—meskipun ini mustahil—tapi setidaknya bisa dibayangkan kalau hasilnya tim Conte bernasib seperti Fiorentina yang kalah telak dari Juve pada akhir pekan lalu. Namun, masih ada ‘tetapi’ yang besar.

Tim 2006 memenangkan Scudetto melawan Milan yang diperkuat pemain sekelas Cafu, Nesta, Stam and Maldini di lini pertahanan. Di posisi gelandang, ada Gattuso, Ambrosini, Pirlo dan Seedorf. Lalu ada Kaka, Inzaghi, Shevchenko dan Gilardino yang waktu itu masih produktif, di barisan depan.  Kalau Juve waktu itu tim yang berbeda, begitu juga dengan Milan.

Demikian pula dengan Inter. Mereka finis di posisi ketiga dengan 76 poin saat masih dibesut Roberto Mancini, sedangkan Roma yang juga tampil gemilang menempati peringkat keempat. Alasan utama tim Juve di musim ini bisa kesulitan masuk tiga besar di tahun 2006 adalah saat itu banyak tim yang kesulitan bersaing di liga yang sangat ketat.

Jawaban akhirnya, terlepas dari segala statistik, kemungkinan tak ada perbandingan yang pasti untuk menentukan tim Juve mana yang terbaik. Tidak ada alat untuk membandingkan kualitas liga di tiap musim. Serie A musim 2011/12 situasinya pasti berbeda dengan musim 2005/06. Itu bisa juga berarti, tim Conte akan kesulitan menorehkan rekor tak terkalahkan di tahun 2006, dan bahkan bisa saja tidak mampu menembus papan atas.

Tim Capello punya deretan pemain dan tim yang lebih superior. Mereka sudah memenangkan kompetisi yang luar biasa.
____________________________________________________________________________________

Stefano Colantuono: Alessandro Del Piero Pasti Bertahan Di Juventus

 

Stefano Colantuono: Alessandro Del Piero Pasti Bertahan Di Juventus

Stefano Colantuono yakin manajemen Juventus akan memutuskan untuk mempertahankan Alessandro Del Piero, mengingat banyaknya kompetisi yang akan mereka ikuti musim depan.


Alessandro Del Piero - Juventus

Pelatih Atalanta Stefano Colantuono yakin Juventus akan melakukan hal sebaliknya dengan mempertahankan Alessandro Del Piero musim depan.

Seperti yang diketahui, masa depan Del Piero kembali hangat diperbincangkan setelah mampu mencetak gol ke gawang Inter Milan kemarin (26/03).

"Saya pikir, pada akhirnya, Del Piero akan bertahan. Anda akan melihatnya. Saya yakin direktur, kendati telah mengatakan banyak hal di masa lalu, akan memilih opsi ini," ujar Colantuono kepada RMC.

“Del Piero berada dalam kondisi yang bagus dan Juventus akan bertarung di banyak kompetisi musim depan, termasuk Liga Champions."

“Del Piero pasti bertahan di Juventus."


Giorgio Chiellini juga  berharap manajemen Juventus mau mempertimbangkan kembali keputusan mengakhiri masa kerja Alessandro Del Piero musim panas mendatang.

Seperti diketahui, jajaran petinggi Tim Zebra sebelumnya telah memastikan kontrak Il Pinturicchio yang bakal kedaluwarsa ketika musim ini rampung tak bakal diperpanjang.

Namun, meninjau bahwa Del Piero masih dapat memberikan kontribusi meski usianya tak lagi muda, terbukti dengan dua gol penting di dua laga terakhir versus AC Milan dan Inter, Chiellini berharap keputusan ini dapat dikaji ulang.

"Anda tak pernah dapat mengatakan apakah keputusan ini tepat atau tidak," ucap sang bek kepada RTL.

"Alex adalah seorang jawara yang hebat dan akan selalu demikian, dan kami sebagai pemain hanya bisa mematuhi dan menerima pilihan-pilihan ini."

"Bagi kami, sang pria jawara tersebut akan tetap senantiasa bersama kami. Saya percaya bahwa sampai akhir musim masih ada waktu baginya dan pihak klub untuk berbicara dan mencapai keputusan bersama-sama."

"Ale adalah salah satu orang pertama yang hanya memikirkan soal penampilan di lapangan dan membantu kami sepanjang tahun, dan kami berharap lebih dan lebih lagi dalam dua bulan ini. Kemudian, diskusi lain soal apa pun lebih baik ditinggalkan hingga saat itu, agar tak ada Kontroversi.
 __________________________________________________________________________________

Juventus Pantau Hernanes

Hernanes - Lazio (Getty Images)
Getty Images
Menurut GOAL.com Italia, Juventus berminat menambah kekuatan lini tengah dengan mengincar gelandang Lazio, Hernanes, sebagai sasaran serius.

Hernanes merupakan pemain kunci Lazio sejak datang bergabung pada 2010 dengan transfer senilai €11,1 juta. Sepanjang musim ini, gelandang asal Brasil itu sudah tampil 37 kali dan mencetak 11 gol. Faktor lain ketertarikan Juventus adalah hubungan baik yang mereka miliki dengan Lazio setelah merekrut Stephan Lichtsteiner.


Lazio diyakini akan memasang banderol €30 juta untuk Hernanes. Juventus mencoba menyiasatinya dengan menyertakan paket pertukaran pemain, yaitu salah satu di antara Reto Ziegler, Milos Krasic, Fabio Quagliarella, dan Michele Pazienza.

 

 

Read Post | komentar

Surat Untuk Alessandro Del Piero

Sisa 9 Giornata berarti sisa 9 pekan saja lagi kita bisa melihat Del Piero bersama dengan Juventus. Karena Andrea Agnelli sebagai presiden Juventus telah mengumumkan dalam rapat pemegang saham, bahwa musim ini adalah musim terkahir Del Piero bersama dengan Juventus. Setelah habis kontraknya pada akhir musim ini, maka manajemen Juventus memutuskan untuk tidak memperpanjang lagi kontrak Del Piero, dan status Del Piero free agent. Melihat performa Del Piero belakangan ini, terlebih setelah mencetak gol ke duo klub Milan, ada begitu banyak suara yang meminta kepada Agnelli untuk tetap mempertahankan Del Piero sampai dengan pensiun di Juventus atau minimal diperpanjang setahun lagi kontraknya. Salah satunya adalah direktur Calciomercato.com, Xavier Jacobelli, yang membuat surat khusus dan ditujukan kepada Andrea Agnelli, dimana isinya berupa permohonan kepada Agnelli untuk kembali memikirkan untuk melepas seorang Del Piero, sebelum menyesal nantinya.

Berikut isi surat Xavier Jacobelli kepada Agnelli, dalam bahasa Italia dan kami terjemahkan ke bahasa Indonesia melalui Google dan kami sempurnakan sehingga dapat dimengerti dengan tepat dalam bahasa Indonesia, tanpa mengurangi pesan aslinya.
Bahasa Italia
“Del Piero merita di chiudere la carriera alla Juventus. Lo merita lui, lo merita la Juve e lo meritano tutti i tifosi. Del Piero non è soltanto il Capitano della Juve. Del Piero è la Juve. Proprio nella stagione in cui ha giocato meno, la sua figura di leader carismatico e di punto di riferimento della squadra e della società è diventata ancora più importante.
Lo vogliono l’Arsenal e il Qpr, lo tenta l’avventura americana, ma perchè non potrebbe essere proprio lui a guidare la Juve di nuovo in Champions League? Il suo ruolo continuerebbe ad essere molto prezioso per Conte, come già lo è stato sinora, pur se il tecnico non gli ha risparmiato nè panchine nè interminabili attese. Il comportamento del fuoriclasse è stato come sempre esemplare: mai una parola sopra le righe, mai una recriminazione, sempre, prima di tutto, l’interesse della Juve. Caro Agnelli, ci ripensi. Stia sicuro che non se ne pentirà e milioni di appassionati di calcio, non solo juventini, le saranno grati”.
Bahasa Indonesia
“Del Piero pantas untuk mengakhiri karirnya di Juventus. Saya dan semua fans Juve pantas mendapatkannya. Del Piero tidak hanya kapten Juventus. Del Piero Juve. Hanya dalam musim ketika ia bermain kurang , citranya sebagai pemimpin karismatik dan acuan bagi tim dan perusahaan telah menjadi lebih penting.
Arsenal dan QPR menginginkan Del Piero, juga petualangan di Amerika yang menggoda, tapi mengapa tidak, jika Del Piero  kembali untuk memimpin Juve di Liga Champions? Perannya akan terus menjadi sangat berharga bagi Conte, karena selama ini meskipun secara teknis, Del Piero tidak luput dari bangku cadangan atau menunggu giliran bermain. Perilakunya sebagai pemain bintang menjadi teladan seperti biasanya, tidak pernah ada kata keluar dari jalur (pernyataan yang menimbulkan kontroversi), tidak pernah tuduh-menuduh (ribut dengan pemain atau pelatih), tapi semuanya yang dia lakukan selalu, pertama-tama, untuk kepentingan Juventus. Yang terhormat Agnelli, pikirkan lagi. Pastikan anda tidak menyesalinya dan jutaan penggemar sepak bola, bukan hanya Juventus, akan mensyukurinya. ”
Apakah hati Agnelli akan tergugah dengan surat Jacobelli tersebut? Atau mungkin Agnelli perlu surat permohonan lainnya, dari Indonesia mungkin sebagai basis fans Juventus terbesar kedua setelah Italia? :)
Pelatih Atalanta, Stefano Colantuono pun ikut angkat suara mengenai masa depan Del Piero. Colantuono memprediksikan bahwa Juventus akan tetap menahan Del Piero di Juventus akhir musim nanti. Menurutnya Del Piero belumlah habis, kemampuan Del Piero masih akan berguna untuk Juventus, apalagi Juventus hampir dpastikan akan berlaga di Liga Champions musim depan.
“I think that, in the end, Del Piero will remain. You’ll see. I believe that the directors, despite what has been said in the past, will opt for this option. Del Piero is in good shape and Juventus will be battling on numerous fronts next season, including the Champions League. Del Piero will certainly remain at Juventus.” (Stefano Colantuono – Football Italia)
Read Post | komentar (1)
 
© Copyright Juventini Hura-Hura 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all