Perkenalkan saya Amri, seorang Juventino yang berdomisili di kota Malang. Bukan seorang Juventino sejati, karena keyakinan ini sempat goyah pada tahun 2006 lalu, meski pada akhirnya hati tidak bisa berpaling dari suara indah Nyonya Tua dari Olympico Turin. Ketika berkumpul bersama dengan JCI Chapter Malang, saya seakan mendapat tempat berteduh yang hangat di tengah dinginnya kota apel ini.
Ada satu pengalaman menarik yang baru saja terjadi dalam perjalanan saya sebagai seorang Juventino. Pengalaman yang tidak akan saya lupakan karena berhubungkan dengan musuh abadi kita, Inter Milan.
Di kampus, beberapa teman menganggap saya sebagai orang yang suka bikin kehebohan dan itu benar-benar saya lakukan ketika saya ditunjuk menjadi koordinator asisten laboratory Jaringan Komputer. Teman-teman praktikan saya banyak sekali yang menjadi seorang Interisti, bahkan dosen saya pun salah satunya. Menjelang akhir praktikum, kami para asisten berkumpul untuk membahas cover laporan praktikum lama yang kami anggap kurang menarik. Rapat diakhiri dengan keputusan bahwa warna cover berwarna hitam dan menggunakan tinta putih. FYI, diantara asisten cuman saya yang Juventino, lainnya malah Milanisti, Manchunian dan Bus Lover. Jujur, awalnya saya agak keberatan dengan ide ini, namun jika dipikirkan ulang maka cover laoran ini akan terlihat lebih bagus dari cover laporan praktikum lainnya, seakan lebih special. Sebelum rapat berakhir, seorang teman juga melontarkan guyonan yang biasa kami lakukan “Am, ini cover hitam-putih Juventus, masa’ kamu gak mau???” kami pun akhirnya tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan itu.
Hari dimana saya mempublikasikan cover itu pun tiba. Saya yang sudah dikenal sebagai seorang Juventino di kampus, meminta kepada seluruh praktikan untuk membuat cover laporan berwarna hitam dan bertinta putih. Rekan Juventino pasti sudah bisa memperkirakan reaksinya. Mulai dari yang kebingungan mencari kertas warna hitam, hingga beberapa komentar yang masih saya ingat hingga sekarang :
- Komentar Juventini : Forza Juve!!!
- Komentar Liverpoodlian : wah covernya Udinese-Siena KW neh
- Komentar Interisti : covernya New Castle United mending covernya Barca ato Madrid aja
- Komentar random : wah covernya mas Amri banget
Yang jelas, mungkin perbuatan saya kali ini semacam menyakiti hati para Interisti. Setelah cover laporan diedarkan, saya pun sempat bercanda dengan Liverpoodlian tentang cover “Bianconeri” ini. Jadi yang mereka tahu, penyebab warna cover hitam-putih ini karena co.ass-nya seorang Juventino. Saya memang tidak membeberkan alasan sebenarnya kenapa kami memilih warna hitam-putih ini. Mungkin karena terkena sindrom Lelouch vi Britannia, tokoh karakter di anime Code Geass yang memainkan peran Evil dan dibenci banyak orang (padahal dia oranag yang baik hehe).
Semua berjalan dengan “seakan” tenang. Hingga saya membuat kebijakan yang tidak dapat diterima oleh beberapa praktikan. Dan curhatan itu di lampiaskan di forum jurusan kami. Dan eng ing ong … sudah pasti kesempatan ini digunakan untuk meluapkan seluruh kekesalan kepada saya, baik itu kekesalan dari praktikan tersebut atau dari praktikan Interisti. Ya semacam jadi public enemy gitu lah, di musuhi banyak orang. Rasanya gimana gituu ….
Tapi tak apalah, hitung-hitung saya bisa men-Juventino-kan beberapa Interisti di kampus saya hehe. Live and Learn ….
Saya mengenal Juventus sejak saya masih duduk di bangku sekolah dasar. Awalnya hanya sekedar tau lewat tulisan di tembok dan juga poster. Awalnya yang saya gak tau apa-apa tentang sepakbola, yang hanya tau dari obrolan temen-temen yang lebih tua lama-kelamaan suka Juventus. Saya mulai mengikuti perkembangan Juventus sejak pertandingan Liga Champions 2002-2003, saat itu Juventus mengalahkan Real Madrid. Dan lagi waktu itu saya juga punya cukup uang untuk berlangganan majalah Soccer sehingga bisa tau perkembangan Juventus tiap pekannya.
0 komentar:
Posting Komentar