Sumber: http://kamu-klik.blogspot.com/2012/01/membuat-menu-navigasi-dropdown-blog.html#ixzz1oPyySb00
Selamat menikmati segala berita yang ada pada kami.JHH Blog akan selalu Update berita terbaru seputar Juventus.

Preview Lengkap Derby Italia

Menghadapi inter milan dalam lanjutan giornata 29 Serie A pekan ini, memang hanya pertandingan lain yang bernilai 3 point. Sebuah pertandingan yang tidak serta merta akan menentukan perolehan gelar. Namun setiap kali menghadapi inter milan, intensitas dan rivalitas benar-benar berbeda dengan pertandingan lain. Bagi kita para fans, menghadapi inter milan bukan hanya sekedar angka-angka di klasemen, tapi berhubungan dengan kebanggaan, harga diri dan pertaruhan ego yang sangat penting. Bukan bermaksud men-dramatisir, tapi begitulah kenyataan yang terjadi. Rivalitas antara Juventus dan inter milan sudah terlalu tajam. Menang atas inter akan memberi kepuasan tersendiri, karena itu jelas Menang adalah kewajiban Juventus dalam pertandingan ini.


Bicara tentang rivalitas, kita sebagai penikmat Serie A patut berbangga. Jika di luar sana banyak yang mengatakan bahwa Liga Italia sudah ketinggalan zaman alias kuno, bagi kami lebih tepat bila dikatakan klasik. Salah satu kenikmatan Serie A adalah yang bisa disebut dengan Derby. Minimal ada 4 derby yang cukup terkenal di Italia, yaitu Derby della Madonnina (Milan vs inter), Derby della Capitale (Lazio vs Roma), Derby della Mole (Juventus vs Torino) & Derby d’Italia (Juventus vs inter milan). Di setiap derby-derby ini selalu tersaji persaingan ketat yang biasanya tidak hanya terjadi di dalam lapangan. Pekan ini kita beruntung karena akan kembali dapat menyaksikan Derby d’Italia antara Juventus vs inter milan. Derby d’Italia (derby of italia) sendiri dikenal sejak tahun 1967 saat dipopulerkan oleh seorang jurnalis olahraga terkenal bernama Gianni Brera. Latar belakang lahirnya derby antara dua tim tidak sekota ini adalah karena saat itu inter adalah tim dengan gelar terbanyak di level internasional dan Juventus adalah tim dengan raihan gelar domestik paling banyak. Setelah itu berkembang menjadi persaingan antara dua tim yang tidak pernah degradasi dan kini semua latar belakang itu bisa dikatakan tidak relevan lagi. Tidak relevan karena Juve didegradasi paksa dalam sebuah jebakan betmen yang disebut Calciopoli pada tahun 2006. Milan menjelma menjadi tim paling sukses di eropa dan inter beberapa musim terakhir bisa dikatakan tidak memiliki pemain asal Italia / azzurri.
Layak tidaknya laga ini disebut derby of italia mungkin masih dapat diperdebatkan, namun rivalitas tingkat tinggi antara Juventus dan inter milan sudah pasti tidak dapat ditawar lagi. Rivalitas kedua tim ini sudah dimulai sejak musim 1961-1962, kala itu Juventus berhasil mengalahkan inter milan dengan skor 9-1. Berlanjut ke insiden Iuliano vs Ronaldo pada 1998, lalu ke skandal Calciopoli yang diyakini oleh hampir seluruh Juventini adalah hasil rekayasa moratti untuk menghancurkan Juventus (kebenaran-kebenaran terkait skandal ini bisa dibaca di segmen Calciopoli). Lalu jangan lupakan bagaimana usai memenangkan Liga Champions 2010 marco materazzi mengenakan sebuah kaos bertuliskan “Do you want back also this ? ” untuk menyindir Juventus yang pada saat itu sedang gencar memperjuangkan pengembalian gelar scudetto 2006. Di sebuah bar, seorang Juventini bernama Edmondo Bellan (63th) yang menyaksikan hal ini via televisi kemudian berkomentar ”Materazzi is a shit of man“. Akibat kata-kata ini Bellan kemudian tewas ditikam oleh Rocco Acri, seorang interisti berusia 60 tahun di bar tersebut.
Ada pula kisah lain dimana jelang derby d’italia 2009 dimana saat itu kelompok ultras Juve sudah menyiapkan rasial chant untuk menyambut Ballotelli. Akibat hal ini sebelum pertandingan janda Gaetano Scirea dan President saat itu Jean Claude Blanc sampai menulis surat kepada ultras agar mengurungkan niat mereka menggunakan hujatan berbau rasis. Pertandingan-pun berlangsung panas. 7 kartu kuning, 1 kartu merah dan sejumlah keributan terjadi dalam pertandingan tersebut, salah satunya adalah Buffon vs thiago motta. Mourinho diusir pada babak pertama dan Marchisio mencetak gol indah memberikan kemenangan indah kepada Juventus malam itu. Meski pada akhirnya Juventus harus finish di posisi 7 musim itu, kemenangan atas inter selalu terasa special.
Bagaimana dengan pertandingan akhir pekan ini? Apakah kita akan menyaksikan pertandingan “keras” lainnya? Untuk pertama kalinya sejak calciopoli, inter akan bertandang ke Turin dengan selisih point -15 dari Juventus. Video Preview resmi dari Juventus menggambarkan hal ini dengan sangat brilian, “Normal service is being resumed” atau “Semuanya kembali normal”. Normal disini dalam artian sebelum calciopoli Juve selalu mendominasi atas inter. Juve selalu tampil sebagai juara dan inter sebagai pecundang.
Jika melihat sejarah pertemuan kedua tim ini Juventus jelas lebih diunggulkan. Raihan 54 kemenangan, 14 draw dan hanya 10 kali kalah dari inter di Turin. Selain itu ada pula keunggulan mencetak gol Juventus dengan 139 gol dan inter hanya 61 gol. Hasil yang paling sering terjadi adalah 1-0 sebanyak 19 kali, lalu 2-0 sepuluh kali, 2-1 tujuh kali, 3-2 sebanyak lima kali, 3-0 dan 3-1 tiga kali, 4-1 dan 4-2 dua kali. Jika Juventus berhasil memenangkan pertandingan ini maka akan menyami rekor tiga kali kemenangan atas inter di ajang serie A seperti yang terjadi pada kurun waktu desember 1995 sampai oktober 1996. Saat itu Juve menang di kandang 1-0 berkat gol dari Vialli (17 des 95), lalu menang 1-2 di Giuseppe Meazza berkat gol dari Lombardo & Conte. Kemenangan ketiga diraih Juve di Delle Alpi pada tanggal 20 oktober 1996 dengan skor 2-0 dimana gol dicetak oleh Jugovic & Zidane. Sebagai catatan sejauh ini Juve sudah mencatat 2 kemenangan beruntun atas inter di ajang serie A. Pertama pada 13 feb 2011 di Olympico Turin dimana gol tunggal dicetak oleh Matri. Sementara itu kemenangan kedua diraih saat 29 oktober 2011 lalu di Meazza dimana gol dari Vucinic & Marchisio mempersembahkan kemenangan 1-2 Juve atas inter.
inter milan sedang dalam keadaan compang-camping jelang pertandingan ini. Bertengger di posisi 7 klasemen sementara dengan torehan 41 point serta tersingkir dari liga champions membuat target inter kini hanya agar dapat lolos ke Europa League musim depan. Pelatih inter Claudio Ranieri telah memimpin inter dalam 35 pertandingan terakhir, hasilnya 17 W, 5 D dan 13 L di semua ajang. Dalam pertandingan ini Ranieri tidak perlu dipusingkan dengan memaksa memainkan formasi untuk memfasilitasi Sneijder yang kebetulan cedera dalam pertandingan ini. Namun masalahnya adalah Ranieri juga harus kehilangan pemain andalannya di formasi 4-4-2, yaitu Ricardo Alvarez. Meski demikian diyakini Ranieri akan tetap memainkan formasi 4-4-2 dengan mengandalkan Zanetti dan Obi di sayap. Untuk lini depan Forlan dikabarkan enggan bermain saat inter ditahan imbang Atalanta pekan lalu akibat kerap dimainkan sebagai sayap kiri. Sementara itu striker inter yang paling tajam musim ini Diego Milito yang sejauh ini sudah mencetak 14 gol belum pernah sekalipun mencetak gol ke gawang Juve sejak bergabung dengan inter.
Dari kubu Juventus sendiri, momentum sedang bagus-bagusnya. Usai membantai Fiorentina 0-5 pekan lalu Juventus juga baru saja memastikan tiket berlaga di Final Coppa Italia usai ditahan imbang 2-2 oleh Milan di Juventus Stadium beberapa hari lalu. Dua momentum ini seharusnya telah membangkitkan rasa percaya diri pemain dari rentetan hasil seri sebelumnya. Meski demikian Conte harus mewaspadai faktor fitness & stamina pemain yang akan diturunkannya. Memang Buffon dan Matri diistirahatkan saat menghadapi Milan hingga diyakini akan tampil fresh sejak menit pertama menghadapi inter. Yang perlu dicatat adalah pemain langganan first team seperti Chiellini, Bonucci, De ceglie, Pirlo, Vidal & Vucinic bermain full 120 menit, Pepe & Marchisio masing-masing 60 menit kala meladeni Milan 4 hari lalu. Beberapa kali kita menyaksikan bahwa faktor kelelahan (biasanya usai laga timnas) selalu mengurangi kualitas permainan pemain Juve musim ini. Berbeda dengan inter yang akan turun dengan stamina yang lebih prima dan tanpa beban. Jika ada yang mengkhawatirkan dari pertandingan ini ada kedua faktor tersebut, stamina & mental tanpa beban inter.
Satu-satunya pemain Juventus yang absen akibat akumulasi kartu kuning adalah Lichtsteiner. Kondisi Barzagli yang saat cedera divonis harus absen selama 20 hari sebenarnya sudah bisa kembali dalam tim, namun Conte diyakini tidak akan memaksa resiko memainkan Barzagli. Perkiraan formasi di lini belakang Caceres akan menggantikan Lichtsteiner sebagai RB, bersama De ceglie keduanya akan mengapit Bonucci & Chiellini sebagai CB. Di lini tengah maupun lini depan tidak ada pemain yang berhalangan tampil. Kuncinya kembali dipegang oleh Mirko Vucinic. Usai disebut Conte sebagai pemain paling berbakat di Juve saat ini, penampilan Mirko terus menanjak. Jika bisa kembali menunjukkan performa seorang “Big Game” Mirko seharusnya Lucio & Samuel tidak akan menjadi masalah.

Taken From www.whoscored.com
Hampir bisa dipastikan bahwa Del Piero akan kembali dicadangkan dalam pertandingan ini. Agak miris jika mengingat bahwa ini adalah derby d’italia terakhir il Capitano. Jika ada pemain yang paling mengerti betapa sengitnya rivalitas antara Juve vs inter maka Del Piero adalah orangnya. Menilik pada gol yang dicetak ke gawang Milan beberapa hari lalu, Alex tentu belum habis. Minimal masih lebih baik daripada Borriello. Mungkin memang ada benefit yang bisa dipetik dengan tidak memperpanjang kontrak Del Piero, namun memainkan Borriello daripada Alex sungguh tidak masuk di akal.
Salah seorang dosen fisika terapan saya pernah bercerita tentang  NASA. Saya sendiri tidak mengetahui kebenaran cerita ini, namun makna yang terkandung dibaliknya membuat kisah ini selalu saya ingat baik-baik. Alkisah dalam misi pertama ke luar angkasa, NASA membekali astronot mereka dengan bolpen dan kertas untuk mencatat hal-hal apa saja yang mereka alami selama berada di luar angkasa. Celakanya NASA tidak memperhitungkan bahwa tanpa gaya gravitasi bolpen tidak dapat digunakan untuk menulis di luar angkasa. Saat kembali ke bumi NASA pun segera melakukan riset untuk menemukan sebuah bolpen ajaib yang dapat digunakan menulis di luar angkasa. Setalah menghabiskan waktu bertahun-tahun dan menelan biaya jutaan dollar, akhirnya usaha tersebut membuahkan hasil. NASA kini punya bolpen yang tintanya bisa turun meski tanpa gaya gravitasi. Selidik punya selidik, Rusia juga menghadapi masalah yang sama saat melakukan misi keluar angkasa. Namun bedanya Rusia memilih solusi yang jauh lebih sederhana, mereka membekali astronot mereka dengan PENSIL untuk menulis di luar angkasa.
Terkadang kita suka mencari solusi sampai kemana-mana tanpa menyadari bahwa the solution is already there. Beberapa bulan lalu Conte pernah mengatakan bahwa “Del Piero bukan masalah, Del Piero adalah solusi”. Saat lini depan menghadapi kesulitan membongkar pertahanan lawan, mungkin Del Piero adalah solusinya. Tiga paragraf terakhir hanyalah sebuah uneg-uneg kegalauan melihat Borriello lebih sering dimainkan di Serie A daripada Il Capitano di musim terakhirnya.
Kembali ke Derby d’Italia, kemenangan seperti biasa adalah harga mati. Terutama dalam pertandingan yang tidak hanya bernilai 3 point, namun juga menyangkut harga diri Juventus & jutaan tifosinya di seluruh dunia.
INTER INTER VAFFANCULO!
INTER INTER VAFFANCULO!
INTER INTER VAFFANCULO!
INTER INTER VAFFANCULO!
Share on :

0 komentar:

Posting Komentar

 
© Copyright Juventini Hura-Hura 2011 - Some rights reserved | Powered by Blogger.com.
Template Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates and Theme4all