Para pemain, staf kepelatihan, hingga ofisial La Vecchia Signora menolak memberikan komentar pascalaga di Luigi Ferraris sebagai protes atas dianulirnya gol Simone Pepe -- karena off-side -- yang menurut mereka sah.
Agnelli mengaku keputusan ini juga diambil agar meredakan sorotan ke arah Juve yang belakangan kian tajam menyusul vokalnya komplain mereka atas kinerja buruk wasit.
Selain itu, sang presiden menegaskan meskipun segala hal dan semua pihak seolah merintangi jalan Bianconeri menuju titel scudetto perdana pasca-calciopoli, mereka harus mampu melewatinya.
"Kami mengambil waktu untuk merenung. Sejumlah pikiran yang sebelumnya diekspresikan beberapa waktu lalu telah menarik begitu banyak atensi, jadi kami merasa satu hari untuk renungan akan baik. Pagi ini seperti biasanya kami lalui dengan melakukan analisis tim," ujar Agnelli, seperti dikutip Football Italia.
"Terdapat rivalitas olahraga yang sehat dengan Milan dan saya pikir itu bagus dan tepat. Di antara kedua klub juga terjalin pertemuan politis yang luar biasa baik."
"Kami tahu untuk mengembalikan Juventus kepada kesuksesan akan dibutuhkan usaha keras dan sekarang kami menyadari kami harus berjuang melawan segala hal dan semua orang yang sadar bahwa kekuatan kami cukup memadai untuk meraih hasil."

"Apakah kami sekarang menerima ganjaran karena protes keras [Antonio] Conte setelah melawan Parma? Saya tak berpikir demikian, karena kalau ditinjau dari sudut pandang ini Anda dapat mengatakan bahwa Juve telah menerima ganjaran sejak pekan pertama."
“Apakah Juve marah? Tidak, ini adalah Juve yang menyenangkan, yang memikat fans yang membuat kami bangga, ini adalah Juve yang tengah melakukan pekerjaannya, yaitu berkompetisi untuk menang."
Pihak klub mengonfirmasikan bahwa aksi silenzio stampa masih terus berlaku bagi para pemain dan hanya jajaran direksi yang bakal buka suara kepada media minggu ini. Sementara pelatih Antonio Conte baru akan berbicara dalam jumpa pers jelang gim versus Fiorentina pada akhir pekan.
0 komentar:
Posting Komentar