Hasil pekan ke 24 lanjutan kompetisi Lega Calcio secara tidak langsung menyiratkan bahwa persaingan memperebutkan Scudetto musim ini hanya menyisakan 2 tim, yaitu Milan dan Juventus. Memang masih ada 14 pertandingan tersisa, namun jarak antara Juventus dan Udinese di posisi ke tiga sejauh 7 point (Juventus masih menyimpan satu laga) bisa dikatakan cukup jauh. Belum lagi melihat permainan tim-tim seperti Udinese, Lazio, Roma & Napoli yang tak kunjung konsisten.
Mungkin pembukaan di atas terlalu optimis, yah mau bagaimana lagi sudah kebiasaan apabila Juve kalah atau seri saja rasa-rasanya dunia sudah mau kiamat. Mental down sampai ke level terendah. Begitu Juve menang, seolah-olah tidak ada yang bisa mengalahnya klub kebanggan kita ini. Apalagi di saat bersamaan rival abadi kita inter membuat salah satu tifosinya sampai berpikir untuk pindah sekolah. Fillipo yang baru berusia 9 tahun, datang ke Meazza saat inter menjamu Bologna sambil membawa spanduk bertuliskan “Bisakah kalian menang? Jika tidak mereka akan mengejek ku di sekolah.” Hasilnya merda dibantai 0-3 oleh Bologna dan Juventino yang hadir di Juventus Stadium sehari kemudian membentangkan spanduk “Pindah sekolah atau pindah tim saja Filippo!”. Sangat menarik. Moral dari kisah ini adalah, pastikan anak-anak di sekitar Anda memilih tim yang tepat, kasian jadi korban ejekan di sekolah. :p
Mari kita kembali ke pertandingan Juventus – Catania.
Dalam pertandingan ini, Conte memainkan formasi 3-5-2 dengan susunan pemain sebagai berikut : Buffon, Barzagli, Bonucci, Chiellini, Padoin, Marchisio, Pirlo, Giaccherini, De Ceglie, Quagliarella, Borriello. Seperti yang anda lihat Conte menurunkan all-italian team, meneruskan tradisi ItalJuve dan semakin mengukuhkan Juventus sebagai tulang punggung Azzuri. Usai pertandingan Conte menjelaskan alasannya menggunakan formasi ini.
“Saya rasa kami bermain dengan baik saat menggunakan formasi 4-3-3 maupun 3-5-2 musim ini, tapi Saya percaya tim lebih bahagia dengan taktik ini (3-5-2). Kami memiliki 3 Centre Back yang luar biasa, dan aneh apabila salah satu harus tertinggal di bench.” Conte
Dengan pernyataan Conte diatas, kemungkinan besar Conte akan sering menggunakan formasi 3-5-2 apabila tidak ada salah satu dari Barzagli, Bonucci & Chiellini yang berhalangan main. Keuntungan lain dari pernyataan ini adalah, kini tidak ada yang bisa menebak formasi apa yang akan digunakan Conte, 4-3-3 kah? Atau 3-5-2? Forza Conte!
Satu-satunya hal tidak wajar dalam line up ini adalah Conte lebih memilih Padoin sebagai RWB padahal di bench ada Caceres & Lichtsteiner. Stephan terancam akumuluasi kartu dan harus absen menghadapi Milan apabila dalam pertandingan ini mendapat kartu kuning, wajar bila Ia diistirahatkan malam ini. Namun mengapa bukan Caceres? Padoin sendiri selama di Atalanta musim ini 9 kali bermain sebagai ML dan 9 kali sebagai MC, artinya sama sekali belum pernah bermain sebagai RWB. Sedangkan Caceres sudah pernah bermain sebagai RWB saat mencetak 2 gol kemenangan Juve 1-2 atas Milan di ajang Coppa beberapa waktu lalu. Satu-satunya alasan masuk akal adalah di bench sudah tidak ada pengganti untuk CB, sehingga apabila terjadi sesuatu dengan salah satu Barzagli, Chiellini atau Bonucci tidak ada pengganti yang bisa dimainkan di posisi tersebut.
Pertandingan melawan Catania berlangsung dengan sangat menarik. Berbeda dengan tim lain, Catania memilih untuk bermain terbuka, terbuka di sini dalam arti-an berani menyerang dan tidak hanya sekedar mengincar hasil seri.
1’ Marchisio mendapatkan peluang setelah berdiri bebas menyambut umpan dari Quagliarella, sayang tandukannya masih melambung.
2’ Mariano Izco memanfaatkan counter attack dan melepaskan tendangan keras kaki kanan dari luar kotak penalty, beruntung mengarah tepat kepada Buffon.
2’ Kali ini giliran Almiron yang mencoba tendangan spekulasi dari jarak +/- 30m. Tendangannya cukup keras dan terarah ke pojok kanan atas gawang, untung Buffon sigap dan melakukan penyelamatan brilian.
2’ Mariano Izco memanfaatkan counter attack dan melepaskan tendangan keras kaki kanan dari luar kotak penalty, beruntung mengarah tepat kepada Buffon.
2’ Kali ini giliran Almiron yang mencoba tendangan spekulasi dari jarak +/- 30m. Tendangannya cukup keras dan terarah ke pojok kanan atas gawang, untung Buffon sigap dan melakukan penyelamatan brilian.
3’ Tidak berselang lama, Marco Motta berhasil mencuri bola dari De Ceglie sebelum garis tengah lapangan, bola kemudian dioper kepada Borrientos. Pirlo gagal menutup pergerakan Borrientos hingga dengan leluasa penyerang berusia 27 tahun ini melepas tendangan kaki kiri dari luar kotak penalty. Buffon sudah berusaha dengan baik namun bola memang mengarah ke ujung tiang gawang. Goal Juventus 0-1 Catania. Untuk pertama kalinya Juventus harus tertinggal terlebih dahulu di Juventus Stadium. Dan perlu dicatat, Marco Motta menyumbangkan 1 assist dalam pertandingan ini.

8’ Padoin yang malam ini bermain sebagai RWB mengirim crossing yang diteruskan oleh Quagliarella kepada Borriello. Setelah dikontrol Marco melakukan tendangan salto namun bola masih jauh melambung.
14’ Kali ini Gomez melewati Padoin dan masuk ke sisi kanan daerah penalty Juve, tendangannya berhasil diblok oleh Bonucci
16’ Tandukan tajam Borriello masih mengarah tepat ke Kosicky setelah menerima crossing dari De Ceglie
17’ Pirlo mengambil corner dan mengirimkan crossing kepada Borriello, tandukan Marco berhasil di blok barisan pertahanan Catania. Barzagli coba melakukan rebound dengan tendangan keras dari luar kotak penalty, namun lagi-lagi berhasil di blok.
14’ Kali ini Gomez melewati Padoin dan masuk ke sisi kanan daerah penalty Juve, tendangannya berhasil diblok oleh Bonucci
16’ Tandukan tajam Borriello masih mengarah tepat ke Kosicky setelah menerima crossing dari De Ceglie
17’ Pirlo mengambil corner dan mengirimkan crossing kepada Borriello, tandukan Marco berhasil di blok barisan pertahanan Catania. Barzagli coba melakukan rebound dengan tendangan keras dari luar kotak penalty, namun lagi-lagi berhasil di blok.
Andrea Barzagli (Rating : 6) Dalam pertandingan ini Barzagli sedikit direpotkan dengan lemahnya cover Padoin sebagai RWB. Akibatnya berkali-kali Gomez merepotkan barzagli. Hal ini menegaskan bahwa penampilan impresif Barzagli musim ini, salah satunya didukung oleh Lichtsteiner. Musim lalu sebenarnya Barzagli tidk buruk, namun berhubung RB saat itu adalah Marco Motta, Anda pasti tahu kelanjutan kisah ini. Statistik : 2 tackles, 2 intercept, 2 clearances.

20’ Pirlo dilanggar oleh Bergessio tepat di luar kotak penalty Catania. Pirlo yang mengambil sendiri free kick ini tidak menyia-nyiakan peluang untuk menyamakan kedudukan. Memanfaatkan posisi pagar betis yang kurang sempurna, Pirlo melepaskan tendangan dan bola pun masuk tanpa dapat diselamatkan oleh kiper Catania. Goaaaaalllll Juventus 1-1 Catania. Pirlo mencetak gol pertamanya bagi Juventus.
Andrea Pirlo (Rating 9) : Man of The Match dalam pertandingan ini sudah pasti adalah Andrea Pirlo. Meski harus bekerja keras bertahan di lini tengah tanpa bantuan dari Vidal, Pirlo menjadi kunci kemenangan Juventus dalam pertandingan ini. Selain gol free kick indah nya, Pirlo juga menyumbangkan 2 assist. Belum lagi catatan statistic menunjukkan bahwa Pirlo adalah pemain yang paling banyak menyentuh bola, sebanyak 129 kali. Belum lagi ditambah dengan umpan-umpan Pirlo yang kerap melahirkan peluang emas bagi lini depan Juventus. 101 kali Passing dimana 83% nya akurat, serta 7 key pass (umpan yang menjadi shot on goal). Situs statistic whoscored.com bahkan memberi nilai 10 alias sempurna untuk penampilan Pirlo malam ini. Penampilan yang sempurna, bagaimana Pirlo menampilkan kharisma, pengalaman serta mentalitas seorang juara untuk membawa Juventus meraih 3 point penting dari laga ini. Magica Pirlo!
28’ Pirlo mencoba tendangan spekulasi, namun masih sedikit melebar
30’ Borriello memberikan umpan kepada Quagliarella, Fabio sedikit mengambil ancang-ancang lalu langsung melakukan tendangan keras. Sayang sekali bola masih membentur mistar gawang Catania.
30’ Borriello memberikan umpan kepada Quagliarella, Fabio sedikit mengambil ancang-ancang lalu langsung melakukan tendangan keras. Sayang sekali bola masih membentur mistar gawang Catania.
Marco Borriello (Rating : 6) Harus diakui bahwa Borriello semakin menunjukkan kemajuan. Dalam pertandingan ini Marco bekerja extra keras dan menunjukkan bahwa dirinya siap bersaing dengan Matri. Meski gagal mencetak gol, namun Marco berhasil menjadi tandem yang baik bagi Quagliarella. Dari 7 shot on goal Fabio, 3 diantaranya adalah hasil kerjasama dengan Borriello. Jika lebih memperbaik body balance dan mengurangi protes ke wasit, cepat atau lambat Borriello akan mencetak gol bagi Juventus.
31’ Catania langsung membalas. Bergessio melepaskan tendangan keras setalah sebelumnya melakukan kerjasama satu dua dengan Lodi. Beruntung tendangannya juga membentur mistar gawang. Kesempatan bagi Catania ini lahir lagi-lagi akibat Pirlo yang terlambat menutup pergerakan Lodi.
33’ Pirlo kembali mengancam lewat tendangan jarak jauh namun masih dapat dijangkau oleh Kosicky. Usaha Quagliarella melakukan rebound masih gagal, tendangannya melebar.
36’ Kerjasama apik antara Giaccherini – Borriello dan terakhir bola dikuasai Quagliarella, sayang tedangannya terlalu lemah dan masih dapat diselamatkan kiper Catania
40’ Lagi-lagi De Ceglie memperdaya Motta dan melepaskan crossing bagus dari kiri, sayang striker kita terlambat dan gagal memanfaatkan peluang
33’ Pirlo kembali mengancam lewat tendangan jarak jauh namun masih dapat dijangkau oleh Kosicky. Usaha Quagliarella melakukan rebound masih gagal, tendangannya melebar.
36’ Kerjasama apik antara Giaccherini – Borriello dan terakhir bola dikuasai Quagliarella, sayang tedangannya terlalu lemah dan masih dapat diselamatkan kiper Catania
40’ Lagi-lagi De Ceglie memperdaya Motta dan melepaskan crossing bagus dari kiri, sayang striker kita terlambat dan gagal memanfaatkan peluang
Paolo De Ceglie (Rating : 6.5) Dalam pertandingan ini De Ceglie membuktikan bahwa dirinya lebih baik daripada Estigarribia. Karena musuh yang dihadapi di sisi kiri hanya Marco Motta yang notabene buruk dalam membangun serangan De Ceglie terlihat sangat leluasa membantu serangan. De Ceglie adalah pemain yang paling banyak menyumbangkan Crossing, 7 kali (Pirlo 12 kali namun terhitung dengan corner). Meski demikian perlu dipastikan apakah penampilan De Ceglie yang sangat bagus atau penampilan Motta yang sangat buruk?
42’ Kali ini Pirlo memberikan crossing kepada Borriello yang meneruskannya kepada Quagliarella. Usaha tap-in Quag masih dapat dihalau kiper Catania
Half Time Juventus 1-1 Catania
Pada babak pertama ini terlihat sekali dampak absennya Vidal. Pirlo harus bekerja keras karena Giaccherini lebih fokus mengalirkan bola ke depan dan Marchisio lebih sering missing in action dalam pertandingan ini. Hasilnya beberapa kali Pirlo terlambat menutup pergerakan lawan dari lini tengah.
Lini depan yang diisi oleh Quagliarella & Borriello tampak lebih mematikan daripada duet Vucinic & Matri. Hal ini disebabkan oleh gaya permainan Vucinic yang biasanya senang lama-lama menahan bola, sementara Quagliarella & Borriello malam ini memainkan simple touch satu sama lain. Hal ini mengakibatkan aliran bola lebih hidup di lini depan.
Babak pertama cukup berimbang. Statistik mencatat Juventus menguasai Ball Possession hingga 71% dan melakukan total 15 kali shots. Namun hanya berhasil memiliki 6 shot on target. Bandingkan dengan Catania yang meski hanya memiliki 6 shot mereka berhasil meraih 5 shot on target. Kuncinya ada di tidak efektifnya finishing Juve serta penampilan brillian dari Buffon di babak pertama.
Perlu dicatat bahwa ini adalah untuk pertama kalinya Juve tertinggal lebih dulu di Juventus Stadium. Namun demikian mental tim tidak lantas anjlok bahkan semakin termotivasi untuk menyemakan kedudukan. Catania sendiri setelah unggul juga tidak lantas bermain bertahan, peluang untuk memenangkan pertandingan terbuka bagi kedua tim sejauh ini.
Kick Off Babak Kedua
48’ Tendangan bebas Pirlo hanya beberapa centimeter saja di atas mistar gawang Catania. Bahkan dalam tayang ulang terlihat bola mengenai mistar gawang. Tipis.
50’ Pablo Borrientos (penyerang) digantikan oleh Marco Biagianti yang berposisi sebagai gelandang bertahan.
51’ Giaccherini melakukan dribble dan melewati beberapa pemain Catania di dalam kotak penalty. Umpan mendatar kemudian dilepaskan kepada Quagliarella, sayang tendangannya masih dapat di blok Marchese
50’ Pablo Borrientos (penyerang) digantikan oleh Marco Biagianti yang berposisi sebagai gelandang bertahan.
51’ Giaccherini melakukan dribble dan melewati beberapa pemain Catania di dalam kotak penalty. Umpan mendatar kemudian dilepaskan kepada Quagliarella, sayang tendangannya masih dapat di blok Marchese
Emanuelle Giaccherini (Rating : 6.5) Salah satu pemain dengan perkembangan paling pesat ritorno ini. Tampak jelas gaya permainan Giaccherini sangat sesuai dengan kebutuhan taktik Conte. Dalam pertandingan ini pun Giaccherini menjadi penghubung antara lini belakang dengan lini depan padahal dimainkan sebagai MC yang notabene bukanlah posisi aslinya. Gaya permainannya simple, tidak mudah kehilangan bola, hard work-nya membuat Giaccherini selalu ada baik saat bertahan maupun menyerang.
55’ Pirlo shot dari luar kotak penalty, namun masih dapat diselamatkan kiper Catania
59’ Padoin coba memanfaatkan bola rebound hasil crossing Giaccgerini. Namun tendangannya melambung jauhhh di atas mistar gawang Catania
60’ Nicolas Spolli yang berposisi sebagai CB masuk menggantikan Francesco Lodi yang bermain sebagai gelandang. Tampaknya Montella coba mengimbangi penetrasi Juventus yang terus mengempur pertahanan Catania dengan mengubah formasi dari 4-3-3 menjadi 5-3-2
59’ Padoin coba memanfaatkan bola rebound hasil crossing Giaccgerini. Namun tendangannya melambung jauhhh di atas mistar gawang Catania
60’ Nicolas Spolli yang berposisi sebagai CB masuk menggantikan Francesco Lodi yang bermain sebagai gelandang. Tampaknya Montella coba mengimbangi penetrasi Juventus yang terus mengempur pertahanan Catania dengan mengubah formasi dari 4-3-3 menjadi 5-3-2
61’ Padoin ditarik dan digantikan oleh Simone Pepe. Penampilan Padoin memang belum menyatu dengan tim, dimasukkannya Pepe agar menambah daya gedor dari sisi kanan.
Simone Padoin (Rating 5.5) Dalam pertandingan ini Padoin tidak banyak berkontribusi. Tampak jelas Simone masih canggung, baik dengan posisi barunya maupun dengan pergerakan tactical permainan Conte. Diantara semua starter, Padoin adalah pemain yang paling sedikit memegang bola, hanya 36 kali. Kelemahan terbesar Padoin terlihat saat bertahan, bagaimana Padoin berkali-kali gagal mengawal pergerakan Gomez.
61’ Quagliarella melakukan tandangan dari luar kotak penalty namun masih melebar
64’ Espulso! Marco Motta melakukan kesalahan classic. Lupa bahwa dirinya sudah mengantongi satu kartu kuning, Motta justru melakukan tackling keras dari belakang terhadap De Ceglie. Wasit pun langsung menghadiahkan kartu kuning kedua alias kartu merah kepada Motta. Sepanjang pertandingan penonton yang hadir di Juventus Stadium memang tidak menyambut Motta dengan ramah. Alasannya selain penampilan buruk selama berseragam bianconero, Motta juga jumawa usai mengalahkan Genoa 4-0 pekan lalu, Motta meminta rekan-rakan baru nya untuk mengulangi penampilan yang sama menghadapi Juventus. Hasilnya sambutan khusus diberikan kepada Motta, Cori “Marco Motta Figlio di Puntana” dinyanyikan khusus bagi Motta.

Meski harus bermain dengan 10 orang, Catania sama sekali tidak mengendorkan permainan. Mengikuti filosofi Montella yang selalu memainkan sepakbola positif yang selalu mengincar kemenangan. Pada akhirnya harus diakui, keputusan inilah yang membunuh Catania dalam pertandingan ini.
65’ Bonucci tercatat dua kali gagal mengawal pergerakan Bergessio yang mampu melakukan kerjasama one-two dengan Gomez. Bergessio kemudian mengirimkan umpan matang kepada Almiron yang berlari dari lini tengah. Beruntung tendangan mendatar dalam posisi bebas ini diselamatkan dengan luar biasa oleh Buffon. Nice positioning Gigi! Konsentrasi pertahanan Juve dalam pertandingan ini tidak sebagus biasanya, mungkin karena lebih fokus menyerang serta permainan counter Catania yang perlu diacungi jempol.
Leonardo Bonucci (Rating 6.5) Terlepas dari kesalahan ini, Bonucci bermain luar biasa dalam pertandingan ini. Terlihat sekali Bonucci sangat nyaman berperan sebagai last man defender dalam pola 3 pemain bertahan. Statistik Bonucci : 4 tackles, 5 Intercept & 3 clearances.
Gianluigi Buffon (Rating 6.5) Dalam pertandingan ini Buffon melakukan 5 penyelamatan penting. Salah satunya adalah menggagalkan peluang Almiron ini. Sebagai catatan peluang ini adalah peluang terakhir dan terbaik yang dimiliki oleh Catania.
66’ Vucinic masuk menggantikan De Ceglie
Conte tampaknya tidak ingin menyia-nyiakan keunggulan jumlah pemain. Vucinic dimasukkan dengan maksud menambah daya gedor. Menang adalah target Conte dalam pertandingan ini. Untuk sementara Juventus memainkan formasi 4-3-3 dimana Pepe lebih sebagai RWB.
67’ Baru satu menit di dalam lapangan, Vucinic sudah mendapat peluang untuk mencetak gol. Kali ini dari umpan free kick oleh Pirlo. Namun seperti biasanya, tendangan first time Mirko melambung jauh. Bad Finishing.
69’ Lagi-lagi umpan freekick Pirlo disia-siakan, kali ini oleh Bonucci & Vucinic yang tidak mampu menjangkau bola
70’ Pirlo dengan jeli melihat Marchisio berlari memasuki kotak penalty langsung memberikan umpan long ball, setelah menerima umpan cantik tersebut Marchisio langsung melakukan first time kick, tendangannya terlalu lemah hingga dapat diselamatkan kiper
69’ Lagi-lagi umpan freekick Pirlo disia-siakan, kali ini oleh Bonucci & Vucinic yang tidak mampu menjangkau bola
70’ Pirlo dengan jeli melihat Marchisio berlari memasuki kotak penalty langsung memberikan umpan long ball, setelah menerima umpan cantik tersebut Marchisio langsung melakukan first time kick, tendangannya terlalu lemah hingga dapat diselamatkan kiper
Claudio Marchisio (Rating : 5.5) Kebalikan dari Giaccherini, Marchisio adalah pemain pemain yang permainannya sangat meredup pada ritorno. Bukan kali ini saja Marchisio missing in action. Torehan goal Marchisio berhenti sejak tanggal 4 desember kala menghadapi Cesena. Meskipun demikian penampilan buruknya dalam pertandingan ini lebih banyak diakibatkan oleh absen-nya Vidal. Tanpa Vidal Marchisio tidak leluasa membantu serangan dan harus bekerja extra keras saat bertahan. Yang menarik adalah saat Vidal telah bisa diturunkan, mungkinkah Conte memilih Giaccherini & Vidal untuk menemani Pirlo di lini tengah?

73’ Gooooaaaaalllllllllll Kali ini Chiellini tidak menyia-nyiakan peluang. Menyambut freekick Pirlo dari sisi kanan, Chiellini berhasil memenangkan duel udara dan menyarangkan bola ke dalam gawang kosong. Kiper Catania sebelumnya coba memotong freekick namun gagal, bola justru mendarat tepat di kepala Chiellini. Juventus 2-1 Catania.
Giorgio Chiellini (Rating : 7.5) Seperti biasanya penampilan Chiellini dalam pertandingan ini sangat impresive. Selain sangat solid dalam bertahan, Chiellini juga menjadi pemecah kebuntuan dengan membawa Juventus unggul lewat duel udara. Tanpa gol ini Juventus akan semakin tertekan dan akhir pertandingan mungkin saja berbeda. Statistik : 4 tackles, 8 intercepts & 1 goal.
77’ Vucinic usai menerima umpan Giaccherini di sisi kiri, langsung melakukan dribble. Usai melewati beberapa pemain Catania, Mirko melepaskan tendangan mendatar yang sayangnya terlalu lemah dan mengarah tepat ke kiper.
77’ Borriello digantikan oleh Lichtsteiner. Pepe maju ke posisi RWF, Quagliarella sebagai CFW dan Vucinic LWF.
78’ Vucinic melakukan diving dan dikartu kuning oleh wasit.
80’ Vucinic mengirim umpan kepada Fabio, namun gagal dikuasai dengan baik akibat kalah duel dengan Bellusci. Dalam duel ini kepala Quagliarella terbentur tangan dari Bellusci dan Fabio sempat memegangi kepalanya.
77’ Borriello digantikan oleh Lichtsteiner. Pepe maju ke posisi RWF, Quagliarella sebagai CFW dan Vucinic LWF.
78’ Vucinic melakukan diving dan dikartu kuning oleh wasit.
80’ Vucinic mengirim umpan kepada Fabio, namun gagal dikuasai dengan baik akibat kalah duel dengan Bellusci. Dalam duel ini kepala Quagliarella terbentur tangan dari Bellusci dan Fabio sempat memegangi kepalanya.
80’ Kiper Kosicky melakukan kesalahan, umpannya berhasil dipotong oleh Pirlo yang kemudian langsung memberikan umpan terobosan kepada Quagliarella yang tak terkawal. Setelah menggiring bola Fabio langsung menendang bola ke gawang Catania. Meski sempat membentur kiper bola kemudian masuk dan Goaaaaalllllll Juventus 3-1 Catania.
Fabio Quagliarella (Rating : 7) Fabio bekerja sangat keras dalam pertandingan ini hingga tercatat sebagai pemain yang paling banyak melakukan shot on goal, total 8 shot on goal disumbangkan Fabio dimana 3 diantaranya on target. Selain rajin shot, Fabio juga rajin naik turun membangun serangan. Sekedar catatan Vucinic yang sudah bermain sebnayk 16 kali sebagai starter baru menyumbangkan 3 gol, sedangkan Quagliarella yang baru diturunkan 4 kali sebagai starter sudah mencetak 2 gol. Motivasi Quagliarella? Selain tidak ingin kalah taruhan dari Immobille mungkin Fabio juga bersiap-siap, mungkin saja Prandelli butuh penyerang untuk diajak ke EURO 2012 musim panas nanti.
Yang menarik kemudian adalah proses selebrasi berdarah yang dilakukan oleh pemain-pemain Juve. Usai mencetak Gol Fabio langsung berlari mnuju corner flag dan dikerubuni oleh rekan-rekannya. Marco Storari, sohib Fabio saat kebanyakan duduk di bangku cadangan sangat girang dan melompat ke atas kerumunan. Aksi ini kemudian memakan korban. Quagliarella masih kesakitan akibat benturan yang dialami kepalanya pada ment ke 80’ (di atas), ditambah lagi dengan aksi Storari ini yang membuat kepala Quag terbentur untuk kedua kalinya. Fabio sempat mendorong Storari namun insiden kecil ini kemudian diselesaikan di ruang ganti, Quagliarella & Storari saling berpelukan dan bermaaf-maafan. Berikut diketahui, dalam selebrasi ini hidung Pepe dicakar oknum tak bertanggung jawab hingga berdarah. Hahahaha selebrasi yang aneh!
Marco Storari (Rating : 0) Menginisiasi selebrasi yang memakan banyak korban

86’ Pepe melepaskan tendangan keras spekulasi dari luar kotak penalty namun masih jauh melambung
Full Time Juventus 3-1 Catania
Selain penampilan cemerlang yang ditunjukkan Pirlo, yang merubah jalannya pertandingan ini tentu adalah Maro Motta. Kecerobohannya hingga dikartu merah telah mengubah jalannya pertandingan. Pujian perlu disematkan kepada Montella, yang meski unggul 0-1 di menit ke 4’ Montella tidak menginstruksikan anak asuhnya untuk bermain defensive layaknya Siena & Parma. Selain pertandingan berjalan menarik, peluang kedua tim untuk memenangkan pertandingan sangat terbuka. Jika bukan peampilan impresif Buffon, bukan tidak mungkin pertandingan ini dimenangkan oleh Catania. Pada saat harus bermain dengan 10 orang pun Montella tidak merubah pola permainannya. Salut!.
Masalah yang kemudian muncul adalah pertandingan ini tidak bisa meenjadi indikasi bahwa Juventus telah mengatasi masalah selama ini, yaitu selalu gagal menang atas tim yang bertahan total. Memang Juve mencetak 3 gol dalam pertandingan ini, namun dua dari tiga gol ini lahir dari situasi bola mati dan satu lainnya lahir akibat kesalahan kiper Catania. Bukan hal yang aneh apabila Juve berhasil menang atas tim yang bermain terbuka / berani menyerang. Pertanyaannya adalah saat menghadapi tim seperti Chievo, Bologna, Cesena dll yang memiliki kebiasaan untuk bertahan total dan hanya mengincar hasil seri mampukah Juventus meraih kemenangan?.
Seperti biasa kita unggul segalanya jika dilihat dari statistik pertandingan. Penguasaan bola Juventus mencapai 64%, Total shots mencapai 29 kali dengan perincian 12 on target, 2 kali mengenai tiang, 10 kali off target dan 7 kali di blok pemain bertahan Catania. Penampilan impresif juga ditunjukkan oleh Legrotagglie dalam pertandingan ini. Pengalaman mantan tandem Chiellini ini benar-benar berguna bagi lini pertahanan Catania, belum lagi kiper Catania juga bermain dengan baik. Total 8 penyelamatan penting disumbangkan oleh Kosicky.

Setelah melakoni 23 laga, point kita musim ini adalah 49, musim lalu dengan jumlah laga yang sama kita hanya berhasil mengumpulkan 35 point. Selisih 14 point yang sangat signifikan. Untuk rekor gol musim ini Juventus berhasil mencetak 37 dan musim lalu 36 gol, tidak banyak perbedaan. Namun dari segi pertahanan ada peningkatan sangat nyata. Musim lalu kita kebobolan hingga 29 gol dalam 23 laga, musim ini hanya 14 gol. Ada pepatah mengatakan pertahanan yang solid akan memenangkan kejuaraan. Benarkah? Semoga!.
0 komentar:
Posting Komentar